Open Conference Systems, Theology International Conference 2023

Font Size: 
Mencerna Theosis dengan Konsep “Ngonangi” Ki Ageng Suryomentaram
Tri Ratno Wahono Wahono

Last modified: 2023-06-28

Abstract


Theosis sering hanya dipahami dalam praktek iman gereja Yunani, terutama gereja Ortodok. Konsep yang mengantar manusia untuk mengalami keilahian, yang diangkat oleh Gregorius Nazianzus ini, sering menjadi problematika bagi iman kekristenan, terutama kekristenan yang mewarisi tradisi gereja Latin, seperti Lutheran dan Calvinis. Hal yang seringkali dilihat sebagai kesulitan memahaminya adalah karena pengalaman keilahian dalam theosis sering dipahami sebagai perubahan menjadi ilahi. Penolakannya ada pada posisi manusia sebagai ciptaan tidak mungkin akan mengalami menjadi allah. Pergumulan ini tentu menjadi menarik ketika dalam konsep theosis sebenarnya dapat dilihat dengan konsep jumbuhing kawula Gusti, pengalaman olah rasa, yang menjadikan manusia mengalami pengalaman dan partisipasi mistik karena bertemu dan manunggalnya manusia dengan Tuhan. Kesadaran inilah yang diperhatikan oleh Ki Ageng Suryomentaram dalam konsep “ngonangi”, manusia dalam olah rasa-nya berusaha untuk mengetahui keberadaan rasa-nya, yang selanjutnya menjadikan dirinya selalu dapat mengontrol tindakan, baik bagi dirinya sendiri, bagi sesamanya manusia, dan seluruh ciptaan. Dengan mencerna theosis dengan konsep ngonangi, diharapkan kekristenan tidak kesulitan untuk menemukan wajahnya dalam budaya lokal seperti yang dihidupi oleh Ki Ageng Suryomenyatam.


Keywords


Theosis, ngonangi, Gregorius Nazianzus, Ki Ageng Suryomentaram

Full Text: PDF 287-306