Abstrak

Artikel ini membahas korelasi antara local wisdom masyarakat Manggarai dalam ungkapan uwa haeng wulang langkas haeng ntala dan konsep etika Imam Al-Ghazali dalam konteks pendidikan berkarakter. Uwa haeng wulang langkas haeng ntala, sebuah peribahasa kuno masyarakat Manggarai, mengajarkan semangat untuk menggapai cita-cita setinggi langit. Sementara itu, etika Al-Ghazali menekankan pembentukan karakter melalui nilai-nilai moral dan keadilan, dengan fokus pada tujuan agung kebahagiaan akhirat. Artikel ini mengkaji bagaimana kedua pemikiran ini dapat disatukan untuk memperkuat pendidikan berkarakter dalam pembangunan kualitas diri. Implikasi praktis dari konektivitas ini membahas tantangan dan manfaat pendidikan karakter, serta bagaimana nilai-nilai lokal dapat melengkapi konsep etika universal.

kata Kunci: Etika, Al-Ghazali, pendidikan, local wisdom, Uwa haeng wulang langkas haeng ntala

Abstract

This article discusses the correlation between the local wisdom of the Manggarai community expressed in the proverb "uwa haeng wulang langkas haeng ntala" and the ethical concepts of Imam Al-Ghazali in the context of character education. "Uwa haeng wulang langkas haeng ntala," an ancient proverb of the Manggarai people, teaches the spirit of reaching for aspirations as high as the sky. Meanwhile, Al-Ghazali's ethics emphasizes character formation through moral values and justice, with a focus on the noble goal of eternal happiness in the afterlife. This article examines how these two thoughts can be integrated to strengthen character education in self-development. The practical implications of this connectivity discuss the challenges and benefits of character education, as well as how local values can complement universal ethical concepts.

Keywords: Ethics, Al-Ghazali, Education, local wisdom, Uwa haeng wulang langkas haeng ntala