Last modified: 2024-07-23
Abstract
Pengetahuan mengenai neurosains penting untuk memaksimalkan proses belajar dalam sistem pendidikan yang optimal. Neurosains mengkaji sel saraf (neuron), sirkuit otak, dan sistem saraf serta kepekaan otak ditinjau dari segi biologi, memori, dan persepsi. Dengan memaksimalkan keterkaitan antara neurosains dan pembelajaran, diharapkan proses belajar lebih optimal. Tujuan penulisan adalah mengkaji lebih dalam mengenai peran neurosains dan sirkuit otak dalam memori belajar. Tulisan ini merupakan narrative literature review. Artikel dipilih berdasarkan tahun terbitan (5 tahun terakhir), jumlah kata kunci yang sesuai (minimal 3 dari 5), serta kesesuaian abstrak dan keseluruhan teks artikel dengan tujuan penulisan. Hasil telaah pustaka menunjukkan bahwa peran neurosains dalam proses belajar terkait dengan memahami serta memaksimalkan fungsi otak dan pikiran. Neurosains memberikan landasan bagaimana berinteraksi dengan dunia luar dalam proses kognitif dan tingkah laku yang dihasilkan. Cara berpikir rasional, spiritual, dan emosional akan menghasilkan dampak yang berbeda. Tiap bagian otak tertentu berperan dalam menata kecerdasan yang berbeda. Kecerdasan kinestetik berada di korteks serebri di daerah motoric. Kecerdasan matematika berpusat di otak kiri. Kecerdasan interpersonal terkait dengan sistem limbik, lobus prefrontalis, dan lobus temporalis. Memaksimalkan dan menstimulasi fungsi area otak tertentu akan memberikan hasil yang optimal terkait proses pembelajaran. Simpulan: memaksimalkan peran neurosains dalam proses belajar akan meningkatkan hasil pembelajaran yang dicapai.