Last modified: 2024-07-31
Abstract
Tradisi Cheng Beng atau Qingming (清明) merupakan salah satu tradisi ziarah makam leluhur dalam budaya Tionghoa yang masih dilestarikan hingga kini oleh masyarakat etnis Tionghoa. Sebagai sebuah tradisi, Cheng Beng merupakan wujud bakti kepada orang tua dan penghormatan terhadap leluhur. Tradisi Cheng Beng dimaksudkan demi keselamatan para leluhur seraya memohon berkat dan pengampunan bagi keluarga yang telah meninggal supaya mengalami kebahagiaan di dunia setelah kematian. Keluarga mengunjungi makam leluhur dan melakukan beberapa ritual: membersihkan makam, mempersembahkan sesaji, ritual sembahyang dan ditutup dengan makan bersama. Dalam tulisan ini, penulis mengkaji tradisi Cheng Beng dengan melakukan penelitian secara kualitatif deskriptif terhadap narasumber di Palembang dan studi kepustakaan terhadap literatur terdahulu. Narasumber primer yang diwawancarai adalah para praktisi tradisi Cheng Beng di Palembang, termasuk tokoh masyarakat dan anggota keluarga yang aktif melaksanakan ritual ini. Mereka memberikan wawasan mendalam tentang makna, tata cara dan variasi praktik Cheng Beng di komunitas mereka. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsep keselamatan dalam tradisi Cheng Beng yang dilakukan oleh masyarakat etnis Tionghoa di Palembang dibangun dari pemahaman akan pentingnya sikap laku bakti dan penghormatan kepada leluhur. Hasil analisa penelitian kemudian dilengkapi dengan komparasi paham keselamatan dalam tradisi Cheng Beng dan ajaran Katolik.