Font Size: 

Pendidikan masa depan di era globalisasi menuntut generasi menjadi AoC (Agent of Change). Pendidikan STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics) menjadi kunci dalam membentuk kompetensi peserta didik, terutama dalam berpikir kritis dan kreatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara menanamkan budaya riset pada peserta didik. Penelitian dilakukan pada komunitas Sanggar Ursula yang diambil dari peserta didik menengah dasar dan perguruan tinggi yang mengikuti program Sains Elektronika sebagai ekstrakurikuler maupun bimbingan khusus saat mengikuti ajang ilmiah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode project based learning, yang merupakan bagian dari adaptive learning, yakni pembelajaran yang menyesuaikan materi dengan kebutuhan  nyata kehidupan. Penerapan metode ini perlu penyesuaian konten proyek berdasarkan kemampuan dan minat peserta didik. Keberhasilan metode ini diukur melalui pengamatan langsung, wawancara, dan hasil pembelajaran peserta didik. Melalui project based learning, peserta didik mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreativitas dalam mengolah ide penelitian dan/atau perekayasaan. Selain itu, peserta didik mengalami peningkatan pemahaman terhadap pemenuhan dasar sains yang sesuai dengan riset mereka. Dengan demikian, project based learning STEAM menjadi cara menanamkan budaya riset pada peserta didik dalam berproses secara ilmiah.

AoC; STEAM; adaptive learning; budaya riset; karakter siswa