Last modified: 2024-10-02
Abstract
Dark Academia yang mulai populer sejak era Pandemi ini menjadi salah satu estetika yang mengusung tema gothic. Dark academia (DA) sendiri merujuk pada subgenre estetika yang mengacu pada romantisasi terhadap budaya dunia pendidikan yang tidak terlepas dari nostalgia masa lalu. Estetika ini dapat ditemukan dalam beberapa novel berbahasa Inggris. Selain itu, terdapat kesamaan yang bisa dilihat dari novel-novel dark academia, seperti radikalisme tokoh. Menurut Slavoj Zizek, subjek radikal adalah subjek yang berani menentang ideologi-ideologi yang dibawa oleh subjek sinis. Novel pertama yang digunakan yaitu Dead Poets Society (1988) karya Nancy H. Kleinbaum, menceritakan Neil Perry sebagai seorang siswa yang menentang segala ideologi yang diturunkan oleh ayahnya. Sementara novel kedua, If We Were Villains (2017) karya M.L Rio, membicarakan kisah sekelompok siswa teater yang salah satu dari mereka ditemukan telah menjadi mayat di sungai sekitar area sekolah. Penelitian ini menggunakan dua novel, yaitu Dead Poets Society (1988) dan If We Were Villains (2017) sebagai objek material, dan teori Zizek sebagai objek formal. Selain itu, metode yang digunakan yaitu metode kualitatif sehingga mendapatkan hasil bahwa terdapat beberapa subjek radikal dalam dua novel DA tersebut, antara lain Neil Perry, John Keating, James, dan Oliver. Beberapa dari subjek radikal tersebut seperti Neil Perry dan James bahkan melakukan tindakan radikal (suicide act) demi tercapainya momen kekosongan. Dengan begitu, dua novel berlatar dark academia menunjukkan bahwa terdapat unsur radikal yang sesuai dengan teori subjek radikal Slavoj Zizek.