Last modified: 2023-10-13
Abstract
Abstrak
Di samping kebaruan (novelty) dan relevansi, interdisiplinaritas sepertinya sudah menjadi predikat imperatif di dalam praksis ilmiah di Indonesia. Namun kajian mendalam dari sisi filsafat ilmu pengetahuan baik secara deskriptif dan normatif tentang apa dan bagaimana interdisiplinaritas sudah (dan mestinya) dipraktekkan masih merupakan desideratum. Artikel ini menunjukkan bahwa kerja-kerja interdisipliner seringkali hanya merupakan bersifat tempelan atau interpretatif dan ini merupakan praktik ilmiah yang buruk. Sebuah kerja interdisipliner secara normatif mengandaikan adanya objek material interdisipliner dan objek formalnya. Namun syarat ini akan membawa pada dilema yang harus dipilih oleh para pelaku kerja interdisipliner.
Kata kunci: analisis bank data, kajian interdisiplinaritas, praktik kerja interdisipliner di Indonesia, syarat normatif.
Abstract
In addition to novelty and relevance, interdisciplinarity seems to be an imperative predicate in the scientific works carried out in Indonesia. Unfortunately, research on the interdisciplinarity itself, particularly from the perspective of philosophy of science, either descriptive or normative, i.e., what and how interdisciplinary has been (and should be) done is still a desideratum. This article shows that most of the interdisciplinary works hitherto carried out are either additive or interpretative in nature. Such works would be bad scientific practices. Good interdisciplinary works presuppose the existence of interdisciplinary material objects and its formal ones. These normative requirements however lead to a dilemma which should be faced by those who work interdisciplinary.
Keywords: data base analysis, interdisciplinary works in Indonesia, normative requirements, research on interdisciplinarity.