Open Conference Systems, Seminar Nasional Sanata Dharma Berbagi: Seni dan Budaya 2023

Font Size: 
TRANSFORMASI MUSEUM DENGAN TEKNOLOGI: KAJIAN KEBUTUHAN MEDIA INTERAKTIF
Bertha Bintari Wahyujati

Last modified: 2023-10-16

Abstract


Augmented Reality (AR) dan VR (Virtual Reality) adalah teknologi untuk menambah pengalaman terhadap seni dan budaya serta sebagai teknologi display pameran di museum. AR membantu melestarikan artefak yang rapuh dan rentan untuk ditampilkan secara terbuka sehingga  tidak berisiko rusak dan aman. Perencanaan display pameran dalam museum menggunakan aplikasi AR penting mempertimbangkan aspek keterjangkauan teknologi, aspek kelelahan dan kejenuhan, dan aspek timeline story yang dipadukan dengan lingkungan dikondisikan. Di sisi lain standar aturan dan panduan Perancangan penerapan AR belum tersedia. Saat ini perancangan aplikasi AR mengandalkan pengalaman, intuisi dan intepretasi perancang media pameran museum ketika menerapkan media interaktif. Pengalaman pengunjung ketika berinteraksi dengan obyek pamer melalui AR menjadi daya tarik bagi museum sehingga perancangan berdasarkan kebutuhan memperkaya pengalaman pengunjung menjadi hal yang penting. Permasalahannya adalah bagaimana merancang konsep penataan dan display obyek museum dengan pemenuhan kebutuhan interaksi pengguna menggunakan AR. Metode mix research didukung data kebutuhan pengunjung yang diperoleh menggunakan kuisioner. Kuisioner terkait dengan pengalaman pengunjung berinteraksi dengan display museum. Analisis secara kuantitatif dan kualitatif untuk menentukan prioritas dan jumlah kebutuhan pengunjung terhadap aplikasi teknologi dalam mendisplay pameran. Hasil kuisioner, responden membutuhkan berinteraksi dengan teknologi AR dan VR pada obyek pameran, menggunakan perangkat terintegrasi. Pengunjung membutuhkan personalisasi ketika menikmati museum dan tertarik berinteraksi melalui permainan.

 


Keywords


Augmented Reality; Pengalaman Pengunjung; Intepretasi; media Interaktif