Last modified: 2023-06-05
Abstract
Artikel ini membahas tentang perkembangan dan transformasi kehidupan orang Kalang di Yogyakarta, bagian subetnis Jawa yang termarginalkan karena asal-usul, dan cara hidupnya dianggap berbeda dari masyarakat Jawa pada umumnya. Masuknya Islam, dan keberadaan Kerajaan Mataram di Yogyakarta, turut menjadi faktor pendukung perubahan kehidupan orang Kalang dari tinggal di pedalaman hutan hingga mampu berbaur di tengah masyarakat. Di Masa pemerintahan Sultan Agung, orang Kalang diberikan peran khusus untuk mengolah kayu dan terlibat dalam proyek pembangunan Kerajaan Mataram karena keahliannya. Selain mengolah kayu, kepiawaiannya dalam berdagang, dan membuat kerajinan dari perak, kuningan, dll., turut membuat orang Kalang mampu mengambil peran ekonomi di Kota Gede. Saat ini tidak banyak keturunan orang Kalang yang tersisa karena maraknya perkawinan campur, dan keberadaan stigma negatif asal-usul orang Kalang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah dan dibantu pendekatan antropologi untuk melihat perkembangan dan transformasi tersebut.