Open Conference Systems, Seminar Nasional Sosial dan Humaniora

Font Size: 
Kehendak untuk Berkuasa dalam Cerpen “Mestikah Kuiris Telingaku seperti Van Gogh?” Karya Seno Gumira Ajidarma
Demitria Selvita Alvianey

Last modified: 2023-06-05

Abstract


Sastra merupakan representasi dari realita, hal ini kemudian disadari oleh Seno Gumira Ajidarma. Melalui cerpennya yang berjudul “Mestikah Kuiris Telingaku seperti Van Gogh”, Seno seolah menceritakan kembali realita akan kesenjangan kelas atas dan kelas bawah. Kelas atas selalu digambarkan dengan gemerlap dunia, keharuman aroma tubuh wanita dan pengetahuan-pengetahuan yang seolah dapat menggerakkan perubahan dunia. Sebaliknya, kelas bawah selalu digambarkan dengan bau apek yang memuakkan, kotornya dunia lengkap dengan orang-orang yang gemar bermulut besar menipu orang-orang tak berpengetahuan guna memperkaya diri.

Lebih dari itu, Seno justru menggambarkan manusia-manusia kelas atas yang penuh dengan ambisi untuk menguasai dunia. Manusia-manusia kelas atas yang memiliki kegairahan untuk memiliki segalanya termasuk memiliki manusia-manusia kelas bawah untuk ia kuasai.

Permasalahan yang akan penulis bahas adalah permasalahan sosial mengenai keserakahan kelas atas untuk memenuhi kehendak berkuasa terhadap kelas bawah dan perlawanan kelas bawah akan kesewenangan kelas atas dengan segala keterbatasan yang mereka miliki. Penulis akan menggunakan teori kekuasaan Michel Foucault untuk menganalisis cerpen ini. Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis wacana kritis (AWK), sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data kualitatif. Tujuan dari penulisan ini adalah memberi wawasan bagi masyarakat luas untuk melihat kondisi sosial lebih bijak serta memberi kontribusi kepada mereka yang merasa dikuasai agar berani melawan mendapatkan kebebasan.


Keywords


kelas sosial, AWK, teori kekuasaan, Michel Foucault.