Perilaku yang berbeda dengan anak pada umumnya membuat anak ADHD membutuhkan cara yang berbeda untuk belajar. Tujuan dari penelitian ini ialah memberi gambaran mengenai: hambatan belajar, kebutuhan belajar, dan berbagai metode belajar maupun lingkungan yang mendukung siswa ADHD belajar dengan optimal. Penelitian ini dilakukan di salah satu sekolah dasar inklusi yang ada di Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus dengan melibatkan guru kelas dan guru pendamping. Data dikumpulkan melalui wawancara dan observasi, serta dianalisis secara kualitatif deskriptif. Subjek dari penelitian ini ialah seorang siswa kelas 2 SD dengan diagnosa ADHD yang mengalami permasalahan emosional dan perilaku terhadap lingkungan sekitar. Temuan dalam penelitian ini ialah penting bagi guru untuk mengidentifikasi gaya belajar siswa dan menyesuaiakan rancangan pembelajaran sesuai dengan karakteristik siswa. Siswa ADHD dalam penelitian ini memiliki gaya belajar kinestetik. Guru mendesain pembelajaran outdoor serta pembelajaran kooperatif yang dinamika langkahnya akan didiskusikan lebih lanjut.