Font Size: 

 

Abstrak

DKI Jakarta sebagai ibukota negara  menjadi pusat kegiatan ekonomi, politik, dan budaya. Di lain pihak, Jakarta menjadi wilayah dengan kepadatan penduduk yang tinggi. Agar terjadi pemerataan pembangunan pemerintah dalam peraturan UU Nomor   3 tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara  menegaskan bahwa  pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) akan berpindah  ke  Kalimantan Timur. Secara wilayah,  Kalimantan Timur sangatlah strategis dan laju  pertumbuhan penduduk akan mengalami peningkatan kualitas dari sisi sumber daya manusianya. Memperhatikan konteks masyarakat Kalimantan Timur yang beragam, kesempatan baik bagi Keuskupan Agung Samarinda berbenah dan meyiapkan diri dalam menyambut hadirnya IKN ini.
Penyelenggaraan Novena Kebangsaan potensial bagi Keuskupan Agung Samarinda untuk mengarusutamakan partisipasi politik Gereja Katolik disana.    Bagaimana mendesain Novena Kebangsaan yang dapat mengarusutamakan Gereja-gereja Katolik di Keuskupan Agung Samarinda sehingga lebih berpartisipasi aktif  secara politik sebagai warga negara? Penulis melakukan riset lapangan atas praktek Novena Kebangsaan yang berlangsung di Paroki Santa Theresia Sedayu Yogyakarta. Untuk menjawab pertanyaan riset, penulis menggunakan kerangka teoritis penyebarluasan nilai keadilan yang bertumpu pada cinta kasih. Metode yang digunakan yakni penelitian kualitatif dengan penulisan analisis deskriptif.
Teknik pengumpulan data melalui studi dokumen, observasi lapangan, dan wawancara semiterstruktur dengan 12 informan yang merupakan partisipan Novena Kebangsaan di Paroki Santa Theresia Sedayu. Hasil riset penelitian  menunjukkan bahwa adanya praktik Novena Kebangsaan ini membawa dampak positif baik bagi perkembangan iman umat maupun penyelarasan partisipasi umat dalam menanggapi fenomena kebangsaan di tahun elektoral menjelang pemilu 2024.

Kata Kunci: Ibu Kota Negara, Novena Kebangsaan, Partisipasi Politik, Paroki St. Theresia, Sedayu, Keuskupan Agung Samarinda.