Umat Lingkungan St. Yohanes Selorejo menerima panggilan untuk memaknai spiritualitas persekutuan dalam persaudaraan sosial di lingkungan masyarakat. Kesadaran mengenai pentingnya spiritualitas koinonia umat Allah semakin kuat dihadapan tantangan hidup zaman sekarang. Dalam prakteknya, umat belum sepenuhnya membangun persaudaraan sosial karena beragam kesibukan. Bagaimana spiritualitas koinonia dalam Perayaan Ekaristi diantara umat Lingkungan St.Yohanes Selorejo berkontribusi dalam membangun persaudaraan sosial? Dalam Lumen Gentium Art. 13, Gereja merupakan persekutuan umat Allah yang bersifat universal. Melalui persekutuan, Gereja membuka diri dan terbuka untuk umat. Dalam Ekaristi, umat mempunyai semangat kesatuan sehingga merasakan spiritualitas koinonia secara nyata. Umat membangun dan memaknai spiritualitas koinonia pada perayaan Ekaristi. Riset akademik ini berjenis kualitatif atas kontribusi spiritualitas koinonia dalam perayaan Ekaristi umat Lingkungan St. Yohanes Selorejo terhadap persaudaraan sosial dengan mengumpulkan data, menampilkan, dan memverifikasikannya. Sumber data utama dalam penelitian ini adalah wawancara semi-terstruktur bersama dengan 12 informan di lingkungan St.Yohanes Selorejo, Paroki St.Ignatius Danan. Dari hasil penelitian, penulis menemukan perayaan Ekaristi memberikan kontribusi bagi umat Lingkungan St. Yohanes Selorejo dalam menanamkan spiritualitas koinonia demi humanisme persaudaraan ditengah masyarakat. Umat merasakan koinonia bersama Allah setelah mengikuti perayaan Ekaristi yang menumbuhkan spiritualitas koinonia. Spiritualitas koinonia yang umat Lingkungan St. Yohanes Selorejo terima dari perayaan Ekaristi mendorong humanisme persaudaraan sosial.

Kata Kunci: Spiritualitas Koinonia, Persaudaraan Sosial, Perayaan Ekaristi.