Program MBKM menjadi andalan Kemdikbudristekdikti, tidak jarang setiap program memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing terutama untuk Program Kampus Mengajar dan Studi independent yang memiliki perbedaan signifikan seperti halnya Program Studi independent tidak memberikan UKT ataupun biaya bantuan, meskipun memiliki tuntutan konversi SKS yang sama sejumlah 20 SKS dengan kampus mengajar. Penelitian ini bertujuan untuk melihat Academic Burnout pada mahasiswa yang mengikuti program kampus mengajar dan studi independen. Jenis penelitian menggunakan metode Kuantitatif, dengan subjek penelitian yang terdiri 388 mahasiswa yang mengikuti kampus mengajar dan 393 mahasiswa yang mengikuti studi independen. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan Academic Burnout dengan hasil uji statistik independent Sampel T-test diperoleh sig (2-tailed) sebesar 0.000, dan pada hasil mean empiric pada subjek yang mengikuti kampus mengajar 59,40, dan hasil mean empiric pada subjek studi independen 83,89, dapat diartikan bahwa Academic burnout pada mahasiswa yang mengikuti studi independen lebih tinggi daripada mahasiswa yang mengikuti kampus mengajar. Hal ini menjadi kontribusi penilaian terhadap program MBKM.

Kata Kunci: Academic Burnout, Kampus Mengajar, Studi Independen