Open Conference Systems, Seminar Nasional Sanata Dharma Berbagi: Sosial dan Humaniora 2023

Font Size: 
GUS DUR, PLURALITAS, DAN RELEVANSINYA DI MASA SEKARANG
Paskalis Dimaz Priambodo

Last modified: 2023-09-14

Abstract


Indonesia adalah negara majemuk, penduduknya terdiri dari beraneka ragam suku bangsa, budaya, dan agama. Selayaknya penduduk Indonesia hidup harmonis dalam pluralitas tersebut. Namun dewasa ini begitu sering kita jumpai berbagai perlakuan diskriminatif yang memutus tali persahabatan karena latar belakang budaya atau agama yang berbeda. Masyarakat Indonesia perlu kembali disadarkan akan pentingnya menjalin hubungan yang harmonis di tengah pluralitas yang ada. Salah satu sosok yang inspiratif dalam menjaga harmonisasi di tengah pluralitas yaitu Kiai Haji (KH) Abdurrahman Wahid. Beliau lebih kerap disapa dengan panggilan Gus Dur. Begitu banyak tindakan Gus Dur yang mencerminkan toleransi di tengah kondisi Indonesia yang majemuk. Di antaranya yakni menjadi penengah dalam kasus penutupan Sekolah Sang Timur di Tangerang, menjadi saksi ahli dalam perkawinan pasangan penghayat agama lokal, dan menjadi juru kampanye Basuki Tjahaja Purnama dalam pemilihan gubernur di Bangka Belitung. Tujuan penulisan yakni melihat sosok Gus Dur sebagai teladan dalam bertindak menyikapi pluralitas di Indonesia. Metode penulisan yang digunakan adalah kajian pustaka disertai metode penulisan sejarah dengan melalui tahap heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Hasil analisis sementara yang ditemukan yaitu Gus Dur dinilai sebagai sosok yang tepat dalam menjalin hubungan harmonis di tengah pluralitas Indonesia oleh karena kontribusi nyata beliau sebagai pemuka agama sekaligus guru bangsa.

Keywords


Gus Dur, Indonesia, pluralitas