Open Conference Systems, Seminar Nasional Sanata Dharma Berbagi: Sosial dan Humaniora 2023

Font Size: 
PAHAM KETUHANAN SAPTA DARMA DALAM WEWARAH PITU DAN RITUAL SUJUD PENGGALIAN
Andreas Baladika, Fendy Krisnanto, Agus Widodo

Last modified: 2023-09-14

Abstract


Indonesia dikenal dengan berbagai macam jenis budayanya. Dari budaya-budaya tersebut, muncullah berbagai “agama tradisional” atau aliran kepercayaan. Salah satu aliran kepercayaan yang akan dibahas pada tulisan ini adalah Sapta Darma. Aliran ini banyak muncul di daerah Jawa dan mulai diakui eksistensinya di Indonesia pada tahun 1973. Tulisan ini akan bertujuan untuk menggali dan menemukan paham ketuhanan yang dianut oleh para penganut aliran kepercayaan Sapta Darma, dengan memperhatikan aspek sejarah dan eksistensi aliran ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka tentang ajaran “Wewarah Pitu” dan pengamatan atas video-video Youtube tentang kegiatan dan ritual “Sujud Penggalian” yang dibuat beberapa komunitas penganut Sapta Darma. Hasil dari dari penelitian ini menunjukkan bahwa penganut Sapta Darma menyebut Tuhannya dengan lima sifat yang dikenakan pada-Nya, yaitu Maha Agung, Maha Rahim, Maha Adil, Maha Wasesa, dan Maha Langgeng. Kelima sifat tersebut diajarkan dalam “Wewarah Pitu,” khususnya pada perintah pertama, dan selalu disebut dalam doa ritual “Sujud Penggalian”. Relasi yang baik antara para penganut Sapta Darma dengan Tuhan, yang diajarkan dalam “Wewarah Pitu” dan dihayati dalam “Sujud Penggalihan” menginspirasi mereka untuk menghayati relasi dan hidup bersama yang baik dengan sesama dan alam semesta.


Keywords


aliran kepercayaan, paham ketuhanan, sapta darma, sujud penggalian, wewarah pitu.