Last modified: 2023-09-14
Abstract
Persaudaraan dalam budaya perjumpaan merupakan cara dalam berdialog antar umat beragama dan Katekese Kebangsaan hadir dalam Nota Pastoral KWI 2018 yang bertema “Panggilan Gereja dalam Hidup Berbangsa: Menjadi Gereja yang Relevan dan Signifikan.” Humanisme persaudaraan dan budaya perjumpaan Gereja dalam bertoleransi mendapat penekanan kembali dalam dokumen Fratelli Tutti oleh Paus Fransiskus. Apakah persaudaraan manusiawi dan budaya perjumpaan sudah hadir dalam Orang Muda Katolik (OMK) di Paroki Santo Yohanes Paulus II Brayut? Bagaimana Katekese Kebangsaan hadir sebagai terobosan OMK untuk aktif dalam ‘budaya srawung’ di masyarakat maupun di Gereja? Persaudaraan manusiawi memberikan ruang bagi OMK Indonesia untuk menginisiasi budaya perjumpaan dengan sesamanya yang berbeda agama. Peneliti menerapkan metode penelitian kualitatif desain analisis deskriptif. Teknik pengumpulan data berlangsung dengan wawancara semi-struktur sepuluh OMK sebagai informan. Peneliti menemukan bahwa OMK masih ragu untuk aktif secara dalam masyarakat. ‘Budaya Srawung’ dalam masyarakat Jawa merawat toleransi hidup bersama. Budaya tersebut sudah terinternalisasi dalam OMK. Katekese Kebangsaan sebagai terobosan bagi OMK dalam hidup bermasyarakat dan menggereja.