Last modified: 2023-09-14
Abstract
Di era standardisasi, keberhasilan pendidikan seringkali disederhanakan dari sisi data kuantitatif berkenaan dengan kurikulum sebagai dokumen tanpa memperhatikan konteks oleh siapa, kepada siapa, di mana dan bagaimana kurikulum tersebut dijalankan. Cara pandang keberhasilan semacam ini seringkali berakibat pada pendangkalan fenomena pendidikan. Sementara itu, cara pandang secara komprehensif ini sejatinya perlu dipertimbangkan untuk mengevaluasi keberhasilan pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi fenomena kekurangberhasilan pendidikan sebagai akibat ketidakberhasilan implementasi kurikulum. Penelitian ini juga mengidentifikasi penyebab ketidakberhasilan implementasi kurikulum. Dengan menerapkan critical discourse analysis pada lingkungan pendidikan di Kabupaten Mappi berdasarkan data kegiatan selama Penelitian Pemetaan Pendidikan di Mappi, Pelaksanaan Program Organisasi Penggerak, dan mengajar mahasiswa Mappi, teridentifikasi bahwa ketersediaannya perangkat pendidikan dan pembelajaran belum menjamin terjadinya pendidikan yang dianggap berkualitas.