Open Conference Systems, Seminar Nasional Sanata Dharma Berbagi: Sosial dan Humaniora 2023

Font Size: 
Throw Away Culture dan Sikap terhadap Kaum Difabel menurut Paus Fransiskus serta Implementasi Teologi Disabilitas di Panti Asuhan Cacat Ganda
Taris Bartolomeus, Dionius Bismoko Mahamboro

Last modified: 2023-09-14

Abstract


Konsumerisme yang berlebihan memunculkan throw away culture yang mengarah pada penggunaan barang-barang sekali pakai dan mudah dibuang. Paus Fransiskus melihat bahwa fenomena throw away culture tidak hanya tercermin dalam penggunaan barang-barang, melainkan juga dalam penerimaan terhadap sesama. Penyandang disabilitas sering dianggap sebagai kelompok yang tidak dapat memberi kegunaan bagi masyarakat dan oleh karena itu “layak dibuang”. Tulisan ini hendak memaparkan situasi yang sering dialami penyandang disabilitas dan bagaimana sikap Gereja khususnya Paus Fransiskus dalam menyikapi keberadaan penyandang disabilitas. Metode penelitian yang digunakan metode kualitatif. Data-data dan informasi diperoleh dari berbagai sumber seperti jurnal, buku, artikel, dan observasi langsung di Panti Asuhan Cacat Ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mentalitas konsumerisme berdampak pada budaya sekali pakai yang memunculkan berbagai dampak negatif seperti peningkatan ketidakadilan sosial. Manusia melihat sesamanya dari perspektif ekonomi. Artinya, ketika seseorang dianggap tidak lagi mampu memberikan kontribusi dalam hidup ini maka mereka dianggap “layak untuk dibuang”.