Poverty is a multidimensional problem that is not merely economic and structural in nature, but also concerns human values and interpersonal relationships. In this study, the author feels the need for a new breakthrough, especially in the realm of interpersonal relationships, so that the poor can obtain justice and a decent life. Good relationships that take human values into account make it possible to transform the class system that imprisons the little people into authentic relationships of love. The purpose of this study is to examine the reality of poverty through a theological and philosophical lens, specifically the concept of Ur-Kenosis and the relationship of the Holy Trinity according to Hans Urs von Balthasar, as well as Martin Buber's concept of the “I-Thou” relationship. The author uses a literature study and theological-philosophical comparative study method, with the argument that changing relationships from hierarchical structures to authentic relationships based on kenotic and personal encounters can be an ethical basis for responding to poverty. The novelty of this study lies in its emphasis that the problem of poverty is not solely due to structural economic issues and resource distribution, but also concerns a crisis of relationality that needs to be restored. Thus, this paper offers a new perspective in understanding and responding to the phenomenon of poverty, not merely as an economic and structural issue, but as an ethical call that demands good relationships.

Keywords: Ur-Kenosis, The Relationship of the Trinity, Poverty, Relationships According to Buber

Abstrak

Kemiskinan adalah masalah multidimensi yang tidak sekadar bersifat ekonomi-struktural, tetapi menyoal tentang nilai kemanusiaan dan relasi antarmanusia. Dalam kajian ini, penulis merasa perlunya sebuah gebrakan baru terkhususnya dalam ruang relasi antarsesama manusia supaya orang-orang kecil memperoleh keadilan dan kehidupan yang layak. Relasi yang sehat dengan mempertimbangkan nilai kemanusiaan memungkinkan sistem kelas yang memenjarakan orang-orang kecil semestinya diubah menjadi relasi kasih yang otentik. Adapun tujuan kajian ini, yakni menilik realitas kemiskinan melalui lensa teologis dan filosofis, khususnya konsep Ur-Kenosis dan relasi Allah Tritunggal menurut Hans Urs von Balthasar serta konsep relasi “Aku-Engkau” dari Martin Buber. Penulis menggunakan metode studi pustaka dan studi komparatif teologis- filosofis, dengan dalil bahwa bahwa perubahan relasi dari struktur hierarkis menjadi relasi otentik berbasis kenotik dan perjumpaan personal dapat menjadi dasar etis dalam merespons kemiskinan. Kebaruan kajian ini tertuang pada penekanan bahwa masalah kemiskinan sejatinya tidak melulu karena persoalan ekonomi struktural dan distribusi sumber daya, tetapi menyangkut krisis relasionalitas yang butuh pemulihan. Dengan demikian, tulisan ini menawarkan panorama baru dalam memahami dan merespon fenomena kemiskinan bukan hanya sekadar persoalan ekonomi dan struktural, melainkan panggilan etis yang menuntut relasi yang sehat.

Kata Kunci: Ur-Kenose, Relasi Allah Tritunggal, Kemiskinan, Relasi Menurut Buber