Seminar Nasional Filsafat dan Teologi Kontekstual

Conference Archives

Seminar Nasional Filsafat 2023



October 25, 2023 – October 26, 2023

Filsafat mempunyai tugas untuk merefleksikan secara sistematis, menyeluruh dan mendasar-fundamental kehidupan manusia beserta dengan seluk beluknya (Muck 1964, 20). Sebagai ilmu yang bersifat reflektif, seringkali filsafat dipandang sebagai ilmu yang spekulatif dan jauh dari kenyataan. Meskipun demikian, sifat reflektif ilmu filsafat tidak dapat dilepaskan dari konteks di mana refleksi tersebut dibuat dan dari tugasnya untuk memberikan sumbangan berarti bagi kemajuan masyarakat. Dalam kerangka inilah, filsafat mempunyai panggilan untuk merefleksikan konteks di mana manusia itu hidup dan memberikan sumbangan kepada masyarakat secara konkret.

Dalam visinya Fakultas Teologi Universitas Sanata Dharma juga berkehendak untuk memberikan kajian teologis secara kontekstual dan mendalam demi terwujudnya komunitas umat beriman kristiani dan berbangsa yang bermartabat. Dalam sebuah pendekatan yang kontekstual, ilmu teologi terbuka terhadap berbagai macam kajian, terutama terhadap kajian filosofis. Dalam kaitan dengan hal ini, kekayaan manusia (di) Indonesia yang terletak antara lain pada keragaman pandangan terhadap hidup dan dunianya (Weltanschauung), keragaman sistem pengetahuan dan kepercayaannya, serta keragaman sistem nilainya—yang akhirnya berimbas pada pilihan-pilihan estetis, etis maupun politisnya—merupakan locus yang menantang dan inspiratif bagi ilmu filsafat. Tentu saja, refleksi filosofis (dan teologis) terhadap hal-hal tersebut tidak semata-mata hanya dilakukan untuk tujuan pragmatis-etis—menyumbangkan pemikiran demi pengembangan hidup manusia ke arah yang lebih baik. Refleksi filosofis-teologis yang mempertimbangkan konteks di mana manusia Indonesia hidup itu mestinya juga memberi sumbangan yang berarti bagi perkembangan ilmu pengetahuan itu sendiri, baik secara khusus bagi ilmu filsafat dan teologi, maupun bagi ilmu pengetahuan manusia pada umumnya. Model berfilsafat yang mempertimbangkan konteks yang partikular seperti ini bisa juga memantik refleksi meta-filosofis tentang metode berfilsafat kontemporer. Maka dari itu, refleksi filosofis yang kontekstual Indonesia ini tetap dilakukan dalam koridor ilmiah dengan menjaga rigoritas dalam berpikir dan berargumentasi yang khas filosofis.

Selain pertimbangan konteks yang menjadi locus bagi refleksi filosofis-teologis, kita menyadari pula bahwa keterbukaan dengan semakin banyak kajian ilmiah dan kolaborasi di dalam refleksi ilmiah jauh lebih mendukung perkembangan ilmu pengetahuan itu sendiri dari pada sikap chauvinistik terhadap bidang ilmunya masing-masing. Dalam hal ini, ilmu filsafat dan teologi yang memberikan tempat khusus bagi konteks di dalam dirinya sendiri sudah mengandaikan sifat interdisipliner, baik untuk sampai pada data yang direfleksikan maupun pada proses analisa dan refleksi tersebut (Hoffmann, et al. 2013). Oleh karena itu, meskipun tidak boleh meninggalkan kekhasannya, ilmu filsafat dan teologi juga mesti bekerja sama dengan ilmu-ilmu lain seperti ilmu linguistik, antropologi, ilmu politik, ilmu komunikasi, teori gender dan sebagainya. Seminar nasional filsafat ini merupakan salah


satu langkah yang diajukan oleh Fakultas Teologi Universitas Sanata Dharma untuk merefleksikan secara interdisipliner kompleksitas manusia Indonesia. Harapannya tentu saja refleksi-refleksi mendalam tentang masyarakat dan manusia Indonesia dapat diberikan, pengetahuan semakin diperdalam dan diperluas, serta pemikiran-pemikiran yang berguna bagi perkembangan masyarakat Indonesia dapat diusulkan dan disebarluaskan.

Tujuan

  1. Menyediakan ruang untuk merefleksikan secara filosofis-ilmiah manusia Indonesia sehingga memunculkan pengetahuan baru tentang manusia Indonesia.
  2. Mendeseminasikan karya ilmiah para peneliti, dosen dan mahasiswa, terutama di bidang filsafat dan teologi, baik di lingkungan internal maupun eksternal USD.
  3. Menjadi  wahana  berbagi  dan  mengembangkan  gagasan  untuk  pengembangan manusia Indonesia yang unggul secara lebih relevan dan kontekstual.
  4. Menghadirkan wacana pengetahuan bagi masyarakat luas.

View Conference Details

Seminar Nasional Filsafat 2022



View Conference Details



Flag Counter