Seminar Nasional Filsafat dan Teologi Kontekstual

Conference Archives

Seminar Nasional Filsafat 2024

Fakultas Teologi Universitas Sanata Dharma

Fakultas Teologi, Universitas Sanata Dharma
Jl. Kaliurang Km. 7, Yogyakarta, Indonesia
Kotak Pos : 1194, Yogyakarta 55011
Telp : 0274-880957
WA: +62 823-2341-9630
Email : seminarfilsafat.teo@usd.ac.id

 


Yogyakarta, ID

October 22, 2024 – October 23, 2024

Seminar Nasional Filsafat dan Teologi Kontekstual II dengan tema “Perjumpaan: Pendekatan Filosofis dan Humaniora” yang diselenggarakan Fakultas Teologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada 22 Oktober 2024 ini berupaya menampung gagasan dari kalangan akademisi untuk merefleksikan makna dan relevansi perjumpaan dalam telaah filosofis dan humaniora.

Seminar ini merupakan upaya menerjemahkan visi Fakultas Teologi Universitas Sanata Dharma (USD). Adapun Visi Fakultas Teologi USD adalah menjadi komunitas akademis yang unggul dalam kajian filosofis-teologis atas realitas kehidupan secara kontekstual demi terwujudnya masyarakat yang semakin bermartabat.

Visi ini lantas dijabarkan dalam tiga misi, yaitu: 1) Menyelenggarakan pendidikan filsafat dan teologi yang holistik dan dialogis melalui pendekatan yang menjunjung tinggi martabat manusia; 2) Memajukan penelitian filsafat dan teologi yang kontekstual dengan berorientasi pada nulai-nilai universal, kebangsaan, dan dialog kemanusiaan, dan 3) Mengambil bagian dalam pengembangan masyarakat (lokal dan dunia) yang terbuka, majemuk, demokratis, dan cinta lingkungan (ekologis).

Tampak jelas bahwa salah satu unsur pokok filsafat dan teologi kontekstual adalah terjadinya dialog. Tidak ada dialog tanpa diawali dengan perjumpaan. Perjumpaan menjadi wahana dialog yang setara, saling menghormati, sekaligus saling memperkaya.

Dialog dengan filsuf dan teolog yang berseberangan pandangan sudah menjadi bagian dari proses berfilsafat dan berteologi itu sendiri. Proses pencarian kebenaran menjadi lebih menarik dan inspiratif ketika sebuah tesis diuji dengan antitesis hingga mencapai sintesis.

Menurut Federation of Asian Bishops’ Conferences dalam sidang tahun 1974 di Taiwan, dialog Gereja di Asia semestinya mencakup paradigma “tri-dialog”. Tiga dialog dalam konteks Asia ialah 1) Dialog dengan budaya-budaya Asia, 2) dialog dengan agama-agama Asia, dan 3) dialog dengan kaum miskin Asia.

Perbincangan mengenai tri-dialog ini selalu aktual dan relevan ketika kita menyadari konteks hidup kita di Asia, benua dengan keberagaman kultural yang luar biasa. Indonesia menjadi salah satu wajah keberagaman tersebut. Kearifan lokal yang berjumpa dengan pemikiran dan gaya hidup modern juga menandai wajah keberagaman di Nusantara.

Rupa-rupanya, pesona dialog dan keberagaman di Indonesia memikat hati Paus Fransiskus. Pemimpin tertinggi umat Katolik Romawi sedunia ini akan berkunjung pada awal September 2024 ini. Salah satu agenda beliau adalah perjumpaan lintas iman di Masjid Istiqlal Jakarta pada 5 September pagi.

Bersama siapa saja yang berkehendak baik, Paus Fransiskus mengajak keterlibatan dalam membela martabat manusia, solidaritas terhadap orang miskin, dan melestarikan alam ciptaan. Paus Fransiskus juga giat membahas tema dan pemikiran mengenai kaum migran, koneksitas dan makna relasi di era digital, serta pendidikan yang humanis di era kemajuan teknologi. Inilah dialog kehidupan yang relevan di tengah situasi dunia yang ditandai ketimpangan dan perusakan alam.

Tujuan

  1. Menyediakan ruang untuk merefleksikan secara filosofis-ilmiah manusia Indonesia sehingga memunculkan pengetahuan baru tentang manusia Indonesia.
  2. Mendiseminasikan karya ilmiah para peneliti, dosen dan mahasiswa, terutama di bidang filsafat dan teologi, baik di lingkungan internal maupun eksternal USD.
  3. Menjadi wahana berbagi dan mengembangkan gagasan untuk pengembangan manusia Indonesia yang unggul secara lebih relevan dan kontekstual.
  4. Mengakomodasi berbagai perspektif keilmuan tentang tema-tema martabat kemanusiaan, pendidikan, ketuhanan, kehidupan komunitas, bermasyarakat, sosial politik, budaya, ekologi, dll.
  5. Menghadirkan wacana pengetahuan bagi masyarakat luas.

View Conference Details

Seminar Nasional Filsafat 2023



January 25, 2023 – January 26, 2023

Filsafat mempunyai tugas untuk merefleksikan secara sistematis, menyeluruh dan mendasar-fundamental kehidupan manusia beserta dengan seluk beluknya (Muck 1964, 20). Sebagai ilmu yang bersifat reflektif, seringkali filsafat dipandang sebagai ilmu yang spekulatif dan jauh dari kenyataan. Meskipun demikian, sifat reflektif ilmu filsafat tidak dapat dilepaskan dari konteks di mana refleksi tersebut dibuat dan dari tugasnya untuk memberikan sumbangan berarti bagi kemajuan masyarakat. Dalam kerangka inilah, filsafat mempunyai panggilan untuk merefleksikan konteks di mana manusia itu hidup dan memberikan sumbangan kepada masyarakat secara konkret.

Dalam visinya Fakultas Teologi Universitas Sanata Dharma juga berkehendak untuk memberikan kajian teologis secara kontekstual dan mendalam demi terwujudnya komunitas umat beriman kristiani dan berbangsa yang bermartabat. Dalam sebuah pendekatan yang kontekstual, ilmu teologi terbuka terhadap berbagai macam kajian, terutama terhadap kajian filosofis. Dalam kaitan dengan hal ini, kekayaan manusia (di) Indonesia yang terletak antara lain pada keragaman pandangan terhadap hidup dan dunianya (Weltanschauung), keragaman sistem pengetahuan dan kepercayaannya, serta keragaman sistem nilainya—yang akhirnya berimbas pada pilihan-pilihan estetis, etis maupun politisnya—merupakan locus yang menantang dan inspiratif bagi ilmu filsafat. Tentu saja, refleksi filosofis (dan teologis) terhadap hal-hal tersebut tidak semata-mata hanya dilakukan untuk tujuan pragmatis-etis—menyumbangkan pemikiran demi pengembangan hidup manusia ke arah yang lebih baik. Refleksi filosofis-teologis yang mempertimbangkan konteks di mana manusia Indonesia hidup itu mestinya juga memberi sumbangan yang berarti bagi perkembangan ilmu pengetahuan itu sendiri, baik secara khusus bagi ilmu filsafat dan teologi, maupun bagi ilmu pengetahuan manusia pada umumnya. Model berfilsafat yang mempertimbangkan konteks yang partikular seperti ini bisa juga memantik refleksi meta-filosofis tentang metode berfilsafat kontemporer. Maka dari itu, refleksi filosofis yang kontekstual Indonesia ini tetap dilakukan dalam koridor ilmiah dengan menjaga rigoritas dalam berpikir dan berargumentasi yang khas filosofis.

Selain pertimbangan konteks yang menjadi locus bagi refleksi filosofis-teologis, kita menyadari pula bahwa keterbukaan dengan semakin banyak kajian ilmiah dan kolaborasi di dalam refleksi ilmiah jauh lebih mendukung perkembangan ilmu pengetahuan itu sendiri dari pada sikap chauvinistik terhadap bidang ilmunya masing-masing. Dalam hal ini, ilmu filsafat dan teologi yang memberikan tempat khusus bagi konteks di dalam dirinya sendiri sudah mengandaikan sifat interdisipliner, baik untuk sampai pada data yang direfleksikan maupun pada proses analisa dan refleksi tersebut (Hoffmann, et al. 2013). Oleh karena itu, meskipun tidak boleh meninggalkan kekhasannya, ilmu filsafat dan teologi juga mesti bekerja sama dengan ilmu-ilmu lain seperti ilmu linguistik, antropologi, ilmu politik, ilmu komunikasi, teori gender dan sebagainya. Seminar nasional filsafat ini merupakan salah


satu langkah yang diajukan oleh Fakultas Teologi Universitas Sanata Dharma untuk merefleksikan secara interdisipliner kompleksitas manusia Indonesia. Harapannya tentu saja refleksi-refleksi mendalam tentang masyarakat dan manusia Indonesia dapat diberikan, pengetahuan semakin diperdalam dan diperluas, serta pemikiran-pemikiran yang berguna bagi perkembangan masyarakat Indonesia dapat diusulkan dan disebarluaskan.

Tujuan

  1. Menyediakan ruang untuk merefleksikan secara filosofis-ilmiah manusia Indonesia sehingga memunculkan pengetahuan baru tentang manusia Indonesia.
  2. Mendeseminasikan karya ilmiah para peneliti, dosen dan mahasiswa, terutama di bidang filsafat dan teologi, baik di lingkungan internal maupun eksternal USD.
  3. Menjadi  wahana  berbagi  dan  mengembangkan  gagasan  untuk  pengembangan manusia Indonesia yang unggul secara lebih relevan dan kontekstual.
  4. Menghadirkan wacana pengetahuan bagi masyarakat luas.

View Conference Details



Flag Counter
slot online slot gacor slot