Font Size: 

Konflik agraria di Tapanuli antara masyarakat adat dan PT Toba Pulp Lestari (TPL) menyingkap krisis ekologi yang lebih luas, di mana kepentingan korporasi dan legitimasi negara kerap mendistorsi hak-hak komunitas adat. Kajian ini memposisikan etika publik dan masyarakat sebagai kerangka analisis untuk memahami ketimpangan kuasa serta dampaknya terhadap keadilan sosial dan keseimbangan ekologi. Menurut perspektif teologi Kristen, konflik tidak sekedar persoalan politik – ekonomi, melainkan pelanggaran moral terhadap martabat manusia dan tanggungjawab ekologis. Artikel ini menawarkan kritik profetis Kristen yang berpijak pada visi keadilan Allah dan shalom sebagai tatanan hidup bersama yang damai dan berkelanjutan. Hasil penelitian ini menyampaikan bahwa perlawanan masyarakat adat dipahami bukan hanya sebagai gerakan sosial, tetapi juga sebagai seruan etis bagi gereja dan masyarakat luas untuk berpihak terhadap yang terpinggirkan, menolak eksploitasi, dan mengupayakan rekonsiliasi antara manusia, alam, dan Allah.

etika publik, masyarakat adat, perjuangan ekologi