Konferensi Virtual/Daring
October 10, 2025
Tema :
70 Tahun Sanata Dharma Menggali Makna dan Membangun Harapan: Paradigma Keberlanjutan dan Tantangan Perubahan Iklim
Latar Belakang :
James Robertson pada tahun 1978 menerbitkan buku yang menjadi semakin relevan pada masa sekarang, yaitu “The Sane Alternative”. Buku ini mengkritik kebijakan ekonomi ekspansionis yang mengeksloitasi sumber daya dan meninggalkan kerusakan mendalam pada bumi dan sistem sosial. Paradigma ekspansionis yang menjadi arus utama dalam seluruh sistem masyarakat membawa bumi pada kondisi tidak mampu lagi melakukan self-recovery dan menghasilkan ancaman nyata yang sekarang dikenal sebagai perubahan iklim. Paradigma ini juga menghasilkan kekerasan sosial yang berdampak pada kehilangan kohesifitas dan meningkatkan kerentanan di masyarakat. Struktur sosial, ekonomi, maupun teknologi yang dikembangkan tidak mampu menjawab kebutuhan untuk merespon volatilitas yang muncul karena paradigma yang tidak sesuai.
Adil, manusiawi, dan berkelanjutan merupakan ukuran utama dalam paradigma alternatif yang ditawarkan oleh Robertson. Hal ini muncul dalam indikator kemerataan akses, efektivitas pendekatan, toleransi dan inklusivitas, lokalitas dan kontekstualitas, kesejahteraan dasar, kesehatan mental dan sosial, resiliensi, dampak ekologis, dan berfokus pada kualitas. Paradigma ini bergayut dengan prinsip ekologi integral yang dipromosikan oleh Paus Fransiskus dalam Laudato Si sebagai undangan universal untuk merespon perubahan iklim.
Perubahan iklim merupakan fenomena alam yang terkait dengan keseimbangan energi dan materi di sistem biosfer. Pola iklim telah berlangsung dalam waktu yang lama dengan aliran energi yang berasal dari matahari sebagai sumber energi utama sistem tata surya merupakan faktor dominannya. Pemanfaatan energi fosil pada tingkat yang ekstensif dan perubahan lahan untuk pemenuhan kebutuhan manusia menjadi penyebab utama penumpukan gas- gas rumah kaca di stratosfer yang berdampak pada meningkatnya temperatur bumi dan disebut sebagai pemanasan global. Pola iklim berubah karena keseimbangan aliran energi dan materi bergeser karena pemanasan global. Sanata Dharma sebagai Universitas Jesuit mengemban misi untuk mewujudkan harapan melalui UAP.
Sanata Dharma berbagi ini hendak mencoba merefleksikan perubahan iklim dan paradigma berkelanjutan yang relevan bagi masyarakat dan implementasinya, terutama kaum muda dan mereka yang berada dalam kondisi rentan. Tantangan ekonomi, Pendidikan, Sosial dan Teknologi, maupun Kesehatan direfleksikan untuk memberikan perspektif yang lebih jernih tentang keberlanjutan dan aplikasinya. Refleksi ini diwujudkan dalam kegiatan seminar utama dengan topik perubahan iklim dan simposia pendukung dengan tema – tema yang terkait upaya berkelanjutan sesuai dengan bidang bahasan.
Kegiatan – kegiatan Sanata Dharma Berbagi diselenggarakan dalam bentuk Pesta Akademik yang dilakukan oleh group riset, lembaga, prodi di USD dalam satu tema besar. Pesta Akademik ini dinyatakan dalam rangkaian Seminar, Simposium, dan Workshop.
Tujuan Kegiatan :
- Menghadirkan sebuah ruang refleksi bagi upaya – upaya keberlanjutan
- Mendorong civitas dan masyarakat untuk berkolaborasi menciptakan upaya berkelanjutan
- Perayaan Akademik dalam rangka 70 tahun Sanata Dharma
Ruang Lingkup dan Simposium :
- Environmental, Social, and Governance (ESG)
- Mitigasi Perubahan Iklim
- Peningkatan Kesadaran dan Pendidikan Berkelanjutan
- Bidang Sastra dan Sosial Humaniora
- Sustainable Development Goals (SDGs)
Tanggal Penting :
- Pengumpulan Abstrak: 31 Juli 2025
- Pengumuman Penerimaan Abstrak: 11 Agustus 2025
- Pengumpulan Artikel Lengkap: 10 September 2025
- Pengumuman Artikel Lengkap diterima: 30 September 2025
- Pengumpulan PPT Presentasi: 6 Oktober 2025
- Hari Seminar: 10 Oktober 2025
- Pengumuman Revisi Artikel untuk Publikasi: 17 Oktober 2025

Conference Information

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 3.0 License.