Last modified: 2023-09-14
Abstract
Relasi pacaran didasarkan pada komitmen yang belum menetap seperti halnya pernikahan, sehingga individu yang menjalin hubungan pacaran lebih mudah merasa cemburu karena takut pasangannya akan direbut orang. Rasa cemburu dapat memunculkan respon destruktif untuk individu dan relasi, akan tetapi ada juga individu yang dapat berespon secara konstruktif. Berdasar kajian literatur, respon kecemburuan berkaitan dengan gaya kelekatan. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris hubungan antara gaya kelekatan aman dengan respon kecemburuan konstruktif pada dewasa awal yang menjalin hubungan berpacaran. Responden dalam penelitian ini adalah 198 individu laki-laki dan perempuan berusia 18-40 tahun yang sedang menjalin relasi pacaran. Variabel penelitian diukur dengan skala yang dikonstruksi oleh penulis yakni skala gaya kelekatan aman dan skala respon kecemburuan konstruktif. Uji validitas kedua skala menggunakan validitas isi dan uji reliabilitas menggunakan Alpha Cronbach. Hasil uji reliabilitas menunjukkan koefisien Alpha Cronbach sebesar 0.922 untuk skala gaya kelekatan aman dan skala respon kecemburuan konstruktif sebesar 0.918. Teknik analisis data menggunakan korelasi Spearman’s Rho One-Tailed, Hasil analisis menunjukkan koefisien korelasi sebesar 0.677 (p<0.05) yang artinya ada hubungan positif yang signifikan antara gaya kelekatan aman dan respon kecemburuan konstruktif, semakin tinggi kecenderungan gaya kelekatan aman maka semakin tinggi pula kecenderungan untuk memberikan respon kecemburuan konstruktif.