Font Size:
Ketakterbatasan Martabat Manusia vs Ketimpangan Ekonomi: Tinjauan Etis berdasarkan Dignitas Infinita
Last modified: 2025-10-15
Abstract
Keadilan senantiasa berelasi erat dengan martabat manusia. Ketika penodaan terjadi, reaksi penolakan akan timbul. Fenomena kerusuhan yang terjadi pada akhir Agustus 2025 merupakan contoh nyata. Penderitaan rakyat jelata disandingkan dengan gaya hidup mewah lagi serta pamer dari para anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Kenyataan menggenaskan. Dalam terang Dignitas Infinita, apa yang terjadi sungguh merupakan pelanggaran terhadap martabat manusia. Martabat diberikan Tuhan dan melekat pada diri manusia. Apapun tidak dapat menghapusnya. Kebijakan pemerintah yang malahan mengakibatkan kemiskinan adalah bukti nyatanya. Flexing aparat pemerintahan menunjukkan uang lebih dihormati ketimbang manusia. Penumpukan kekayaan bertambah seiring dengan angka pengangguran dan kemiskinan. Implikasinya ialah bahwa Gereja Katolik menolak secara tegas segala bentuk pelanggaran terhadap martabat manusia. Isi dokumen sangat relevan dengan keadaan Indonesia saat ini. Warga Negara Indonesia diajak untuk aware akan situasi sosial dan mengungkapkan kepeduliannya sesuai dengan profesi masing-masing.
Keywords
ketimpangan ekonomi, Dignitas Infinita, martabat manusia