Open Conference Systems, Seminar Nasional Filsafat 2025

Font Size: 
Menemukan Masa Depan Bersama dalam Etika Keberlanjutan sebagai Bingkai Ekologi Integral dan Politik Persaudaraan
Fransiscus Xaverius Fallo

Last modified: 2025-10-15

Abstract


Krisis degradasi lingkungan, ketimpangan sosial-ekonomi, dan disorientasi politik global menegaskan urgensi lahirnya sebuah paradigma etis baru yang menyatukan tanggung jawab ekologis dengan komitmen sosial-politik. Artikel ini mengajukan etika keberlanjutan sebagai imperatif moral untuk menemukan masa depan bersama dalam bingkai ekologi integral dan politik persaudaraan. Gagasan ini berakar pada dua dokumen Paus Fransiskus yaitu Laudato Si’ dan Fratelli Tutti. Dokumen Laudato Si’ memperkenalkan konsep ekologi integral, yakni kerangka holistik yang menolak dikotomi antara persoalan lingkungan, ekonomi, dan sosial. Sementara itu, dokumen Fratelli Tutti menekankan urgensi politik persaudaraan, yaitu politik yang berlandaskan cinta kasih sosial, solidaritas, dan kebaikan bersama. Kedua dokumen ini memiliki relevansi langsung dengan masalah kontemporer seperti perubahan iklim, migrasi paksa, kemiskinan ekstrem, eksploitasi alam, serta polarisasi politik yang kian tajam. Ekologi integral menawarkan visi etis yang menyatukan dimensi ekologis dan sosial. Sementara politik persaudaraan menyediakan kerangka praksis untuk membangun tata dunia yang lebih adil dan inklusif. Fokus penelitian adalah melihat etika keberlanjutan sebagai kewajiban moral umat manusia untuk menjaga martabat, solidaritas, dan kelestarian “rumah bersama” demi alam yang lebih baik. Penelitian dilakukan dengan metode studi pustaka.

Keywords


Etika keberlanjutan, ekologi integral, politik persaudaraan, Laudato Si’, Fratelli Tutti, tanggung jawab ekologis, solidaritas sosial, keadilan sosial, kelestarian lingkungan, rumah bersama.