Open Conference Systems, Seminar Nasional Filsafat 2025

Font Size: 
Śūnyatā sebagai Jalan Mengatasi Kekosongan berdasarkan Pemikiran Keiji Nishitani
Benedictus Gerald

Last modified: 2025-10-15

Abstract


Penelitian bertujuan untuk mengeksplorasi konsep kekosongan (śūnyatā) dalam pemikiran Keiji Nishitani sebagai respons filosofis terhadap fenomena nihilisme di era modern. Krisis makna yang dihadapi manusia kontemporer akibat runtuhnya nilai-nilai tradisional memunculkan tantangan eksistensial yang mendalam. Nishitani menawarkan perspektif alternatif dengan tidak menolak nihilisme, melainkan menghadapinya melalui pemahaman kekosongan (śūnyatā) dari tradisi Buddhisme Zen. Penelitian ini bertujuan menggali pemikiran filosofis dan religius Nishitani dalam menjawab permasalahan nihilisme, khususnya terkait keterikatan manusia pada ego yang dianggap sebagai akar persoalan eksistensial. Menggunakan metode kajian pustaka, penelitian ini menelaah karya utama Nishitani seperti Religion and Nothingness dan The Self-Overcoming of Nihilism, serta literatur sekunder yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Nishitani membedakan antara "nihilitas relatif" dalam nihilisme dengan śūnyatā sebagai kekosongan absolut yang bersifat produktif dan transformatif. Kesadaran atas kekosongan ini memungkinkan manusia melepaskan ilusi ego, mengalami "kematian besar" terhadap citra diri, dan memasuki kesadaran di mana kehidupan dan kematian dipahami secara utuh. Pencerahan dalam pandangan Nishitani bukanlah penemuan makna eksternal yang stabil, melainkan kesadaran bahwa makna hidup merupakan proses dinamis yang terus muncul melalui keterhubungan dan kekosongan yang mendasari seluruh eksistensi. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam memahami dialog antara filsafat Barat dan pemikiran Buddhisme Zen dalam merespons krisis eksistensial manusia modern.


Keywords


FIlsafat Eksistensial, Kekosongan Absolut, Nihilisme, Pencerahan, Sūnyatā.