Last modified: 2025-10-17
Abstract
Tulisan ini menafsirkan Mazmur 72 dengan kerangka analisis retorika–ideologi–etika sebagaimana dikembangkan oleh Walter J. Houston dalam Justice for the Poor: Social Justice in the Old Testament. Tujuannya ialah menyingkap nilai moral sosial yang terkandung dalam teks, sekaligus menguji batas-batasnya sebagai sumber etika publik Kristen. Melalui pendekatan retoris, Mazmur 72 dipahami sebagai doa dan sekaligus pidato politik yang meneguhkan citra raja sebagai pelindung kaum miskin. Analisis ideologis memperlihatkan kontradiksi internal antara citra raja pembebas dan realitas sistem upeti yang eksploitatif. Namun, di balik fungsi legitimatif itu tersimpan pesan etis yang menempatkan mishpat u-tsedaqa (keadilan dan kebenaran) sebagai dasar moral legitimasi kekuasaan. Dalam dimensi etis, teks ini berfungsi sebagai Fürstenspiegel—cermin bagi penguasa—yang mengingatkan bahwa otoritas hanya sah bila dijalankan demi keadilan bagi kaum tertindas. Sekalipun terbatas karena bersifat top-down dan non-transformasional, Mazmur 72 tetap menyumbangkan prinsip profetis bagi pembentukan moralitas sosial: kekuasaan dinilai sah sejauh berpihak kepada yang lemah. Pembacaan kritis terhadap teks ini meneguhkan bahwa moralitas sosial biblis harus selalu dikembangkan dalam ketegangan antara ideologi dan etika profetis.