Last modified: 2024-07-20
Abstract
Pengarsipan menjadi krusial dalam melihat pertumbuhan dan perkembangan dari masyarakat. Melalui pengarsipan, rekaman sejarah serta kondisi sosial-kultur praktik keseharian masyarakat yang berkembang di masa lampau mampu menjadi bahan refleksi untuk kondisi kedepannya. Salah satu institusi pengarsipan independen Warungarsip Yogyakarta mencoba metode baru yaitu pengarsipan kliping. Kliping adalah guntingan artikel atau berita dari surat kabar, majalah, dan sebagainya yang dianggap penting untuk disimpan atau didokumentasikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi metode pengarsipan kliping pada institusi pengarsipan independen Warungarsip Yogyakarta sebagai bentuk refleksi historis sosio-kultural. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian pandangan filosofis di lapangan dalam kerangka riset kritis. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui analisis pustaka mengenai pengarsipan, ruang sosial, dan produksi ruang. Selain itu, teknik pengumpulan data juga dilakukan melalui wawancara lapangan terhadap agen-agen dalam institusi pengarsipan independen Warungarsip Yogyakarta. Penelitian ini menemukan bahwa metode pengarsipan kliping merupakan bentuk ruang representasional sebagai bagian dari refleksi keseharian. Selain itu, Pengarsipan kliping berdampak pada potensi diseminasi ilmu liberatif karena menempatkan individu sebagai produsen ilmu sekaligus produsen ruang sosial. Melalui pengarsipan kliping, reproduksi ruang yang terjadi bersifat deliberatif karena hegemoni pengarsipan yang dilaksanakan oleh institusi formal mampu ditantang kemapanannya berdasarkan kualitas dan kuantitas arsip yang terdiseminasi.