Font Size:
ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN USAHA MIKRO KECIL DALAM ADAPTASINYA DI WILAYAH TEGALSARI, SEMARANG
Last modified: 2024-10-02
Abstract
Faktor orientasi kewirausahaan menjadi hal yang krusial bagi keberlanjutan usaha. Secara konsep, orientasi kewirausahaan yang kuat oleh pengusaha akan mendorong pengelolaan usaha yang lebih baik. Orientasi kewirausahaan ini mencakup lima dimensi yaitu: Otonomi, Inovatif, Pengambilan Risiko, Proaktif, dan Agresivitas dalam persaingan (Lumpkin and Dess, 1996). Penelitian ini mengamati perilaku pengusaha mikro dan kecil yang ada di Kota Semarang. Para pelaku usaha mikro dan kecil pada kelompok usaha Mekarsari, Kelurahan Tegalsari menunjukkan adanya kekuatan dalam orientasi kewirausahaannya yang memacu komitmen serta kepercayaan diri untuk berkreasi dan berinovasi dalam mempertahankan usaha selama masa pandemi Covid 19. Meskipun semua dimensi orientasi kewirausahaan dipersepsikan kuat, namun dimensi otonomi memiliki rata-rata skor tertinggi yaitu 4,83 artinya bahwa mereka dapat mengambil keputusan untuk hal-hal yang dirasa perlu tanpa harus bergantung pada pihak lain seperti pemasok tertentu maupun pesaing usahanya. Adapun kinerja usaha juga dipersepsikan tinggi oleh para responden dengan rata-rata skor 4,64, baik dari perspektif finansial (pendapatan dan laba) maupun non-finansial seerti kualitas produk, kemampuan untuk memanfaatkan peluang.
Keywords
kinerja usaha, kualitas produk, orientasi kewirausahaan, peluang usaha, usaha mikro dan kecil
Full Text:
PDF (724-733)