Last modified: 2024-10-02
Abstract
Penelitian ini ingin menunjukkan bahwa pendidikan (termasuk insitutsi pendidikan) yang seharusnya berperan untuk memperbaiki kualitas sumber daya manusia (SDM) demi terbukanya peluang perbaikan kesejahteraan, sebaliknya justru memperbesar kesenjangan kesenjangan sosial ekonomi masyarat. Sebagian besar institusi pendidikan berkualitas terpatok harga yang tinggi. Di sisi lain, institusi pendidikan dengan harga terjangkau, cenderung memiliki kualitas yang kurang baik. Selain itu, secara jumlah penduduk, kelompok-kelompok ekonomi mengengah atas justru memiliki angka kelahiran (fertility rate) yang lebih rendah jika dibandingkan dengan kelas menengah bawah. Artinya jumlah orang yang mampu secara ekonomi semakin sedikit tetapi memiliki akses luas terhadap pendidikan berkualitas. Sementara jumlah orang yang tidak mampu secara ekonomi semakin banyak tetapi terbatas mengakses pendidikan berkualitas baik.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Penulis mengumpulkan data-data dari media massa, artikel, lembaga survei, serta berbagai literatur tentang pendidikan. Berdasarkan data tersebut, penulis melakukan analisa dan melakukan wawancara kepada narasumber yang terlibat langsung dalam bidang pendidikan.
Ditemukan bahwa situasi kesenjangan kualitas pendidikan memang terjadi. Apabila hal ini terus dibiarkan, maka akan terjadi: kesenjangan kualitas SDM yang semakin ekstrem, rendahnya kemampuan adaptasi lintas kelas karena sekolah sudah terfragmentasi secara kelas sosial ekonomi, dan pada akhirnya kualitas Pendidikan yang tidak merata malah memperbesar kesenjangan sosial ekonomi masyarakat.