Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dikenal dengan berbagai julukan, seperti "kota pendidikan", "kota gudeg", "kota budaya", dan "kota wisata". Di sisi lain, berdasarkan Undang-undang No 13 Tahun 2012, pemerintah mengatur tentang Keistimewaan Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perspektif mahasiswa Universitas Sanata Dharma terhadap status keistimewaan DIY.  Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada mahasiswa Universitas Sanata Dharma. Teknik pengambilan sampel menggunakan snowball sampling. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif dan inferensial. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa Universitas Sanata Dharma memandang Yogyakarta Istimewa karena budaya dan tempat wisata. Adapun keistimewaan Yogyakarta dibedakan menjadi dua, yaitu bersifat fisik dan non fisik. Keistimewaan fisik merujuk pada undang-undang keistimewaan, tempat wisata, udara dan tempat kelahiran. Sedangkan, keistimewaan non fisik merujuk pada budaya, keramahan masyarakat, toleransi masyarakat, dan sejarahnya.