Archive Access Policy
The presentations that make up the current and archived conferences on this site have been made open access and are freely available for viewing, for the benefit of authors and interested readers.
International Conference on Research in Education (ICRE)
LATAR BELAKANG
Pendidikan global saat ini menghadapi tantangan multidimensional yang semakin kompleks. Krisis iklim, ketimpangan akses terhadap teknologi, serta disrupsi teknologi digital, khususnya kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), menuntut sistem pendidikan untuk bertransformasi secara menyeluruh dan berkelanjutan. Dalam kerangka Sustainable Development Goals (SDGs), terutama SDG 4 (pendidikan berkualitas), SDG 10 (pengurangan kesenjangan), dan SDG 13 (aksi terhadap perubahan iklim), pendidikan diharapkan dapat menjadi motor penggerak perubahan yang transformatif dan solutif. Dalam konteks ini, integrasi literasi data, numerasi, dan kemampuan berpikir sistemik menjadi semakin penting, tidak hanya untuk menyelesaikan persoalan lokal, tetapi juga untuk memahami dan merespons isu-isu global secara kritis dan kolaboratif.
Kemajuan AI, khususnya dalam bentuk AI generatif, telah memengaruhi berbagai aspek Pendidikan, mulai dari desain pembelajaran adaptif, asesmen berbasis data, hingga pengembangan kurikulum dinamis. Namun, kemajuan ini juga memunculkan pertanyaan etis dan pedagogis mendalam: bagaimana memastikan bahwa AI berfungsi sebagai alat bantu yang memperkuat peran pendidik, bukan menggantikannya? Bagaimana pendidikan tetap mampu memelihara relasi antarmanusia dan mempertahankan dimensi humanistik dalam pembelajaran? Di tengah potensi dehumanisasi yang muncul akibat dominasi teknologi, pendidikan perlu menjaga keseimbangan antara inovasi dan nilai-nilai kemanusiaan serta keberlanjutan ekologis.
Dalam konteks Indonesia, reformasi pendidikan seperti penerapan Kurikulum Merdeka dan transformasi Asesmen Nasional mencerminkan pergeseran paradigma menuju pembelajaran yang lebih otonom, kontekstual, dan berorientasi pada pemecahan masalah nyata. Perubahan ini membuka peluang integrasi pendekatan deep learning, yang menekankan pada pemahaman konseptual, proses reflektif, dan pengalaman belajar otentik. Salah satu pendekatan yang relevan dalam kerangka ini adalah pembelajaran STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics), yang mendorong kolaborasi lintas-disiplin, kreativitas, serta penguatan literasi sains dan teknologi dalam konteks kehidupan nyata. Namun demikian, tantangan besar masih membayangi: disparitas infrastruktur teknologi antarwilayah, rendahnya kesiapan pedagogis pendidik, serta ketimpangan digital yang melebar antara pusat dan daerah 3T. Oleh karena itu, transformasi pendidikan digital yang efektif memerlukan strategi berbasis bukti dan pendekatan yang memperhatikan konteks sosial, budaya, dan ekologis.
Sebagai institusi yang sejak tahun 1955 berkomitmen pada pendidikan humanistik, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sanata Dharma menempatkan momen 70 tahun keberadaannya sebagai ruang refleksi kritis terhadap masa depan pendidikan guru. Terinspirasi oleh pemikiran Prof. Dr. Nicolaus Drijarkara, SJ, pendidikan dipahami sebagai proses pembentukan pribadi yang utuh—tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki kepekaan sosial dan tanggung jawab ekologis. Dalam konteks ini, pendidikan guru harus memfasilitasi pengembangan literasi digital yang kritis, pemahaman teknologi berbasis etika, serta integrasi pendekatan transdisipliner yang menyentuh dimensi kognitif, afektif, dan ekologis secara seimbang.
Sebagai bagian dari perayaan tersebut, International Conference on Research in Education (ICRE) 2025 mengusung tema “AI dan Masa Depan Pendidikan Global: Mengoptimalkan Teknologi demi Martabat Manusia dan Keberlangsungan Ekologis (AI and the Future of Global Education: Harnessing Technology for Human Dignity and Ecological Sustainability).” Konferensi ini dirancang sebagai forum ilmiah lintas disiplin yang mendorong eksplorasi akademik terhadap integrasi teknologi, pedagogi reflektif, dan nilai-nilai humanisme dalam sistem pendidikan global. Dengan melibatkan akademisi, praktisi, dan pemangku kebijakan dari berbagai negara, ICRE 2025 bertujuan merumuskan strategi pendidikan yang tidak hanya adaptif terhadap perubahan zaman, tetapi juga berakar pada martabat manusia dan keberlanjutan ekologi.
SUB-TOPIK SEMINAR
- AI dan Transformasi Pendidikan Global
• Peran AI dalam mendukung profesionalisme guru lintas budaya
• Pemanfaatan AI dalam asesmen dan evaluasi pembelajaran
• AI generatif dan implikasinya terhadap sistem pendidikan global
• Etika penggunaan AI dalam pendidikan global - Kurikulum, Pembelajaran, dan Asesmen Pendidikan Masa Depan
• Implementasi Kurikulum Merdeka sebagai kurikulum adaptif global
• Evaluasi efektivitas Asesmen Nasional (AN) dalam kerangka SDG 4 (pendidikan berkualitas) dan SDG 10 (pengurangan kesenjangan)
• Desain kurikulum adaptif yang merespons perkembangan AI, literasi digital, ekologis, dan kearifan lokal
• Integrasi teknologi dalam pembelajaran berbasis proyek untuk isu global - Deep Learning dan Inovasi Pembelajaran di Era Digital
• Strategi penerapan deep learning dalam pembelajaran berbasis AI
• Meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif melalui pendekatan deep learning untuk menyelesaikan permasalahan global
• Pembelajaran berbasis pengalaman nyata (experiential learning) dalam era digital
• Teknologi sebagai alat untuk memperdalam pemahaman konsep dan empati sosial-ekologis, bukan sekadar alat bantu mengajar - Humanisme dalam Pendidikan Digital
• Pendidikan karakter berbasis nilai Pancasila dan global citizenship dalam era disrupsi teknologi
• Menjaga interaksi guru-murid di tengah transformasi digital
• Tantangan membangun lingkungan belajar yang inklusif dan berpusat pada manusia
• Peran pendidik dalam membentuk etika digital dalam menghadapi misinformasi dan dehumanisasi - Kebijakan Pendidikan di Era Digital
• Dampak kebijakan penghapusan Ujian Nasional terhadap kesetaraan akses pendidikan berkualitas
• Peran pemerintah dan institusi pendidikan dalam mengatur penggunaan teknologi dalam pembelajaran
• Kesenjangan akses teknologi dalam pendidikan dan solusi inklusif
• Tantangan akreditasi dan standarisasi pendidikan di era AI berbasis kinerja ekologis sekolah - Kompetensi Guru di Era AI: Literasi Digital dan Kemampuan Etis
• Literasi digital untuk guru: tantangan dan peluang terhadap dampak AI
• Keterampilan yang dibutuhkan guru di era AI dan kurikulum berbasis teknologi
• Pengembangan profesionalisme guru dalam menghadapi transformasi pendidikan
• Mempersiapkan calon guru sebagai pemimpin etis untuk dunia pendidikan yang berbasis teknologi - Pendidikan Karakter dalam Era Digital dan AI
• Penguatan nilai-nilai karakter melalui proyek sosial-ekologis berbasis teknologi
• Peran guru dalam membangun kecerdasan moral dan emosional siswa
• Membangun keseimbangan antara kecerdasan intelektual dan kecerdasan sosial-emosional dalam pembelajaran untuk ketahanan menghadapi tantangan global - Topik Lain dalam Bidang Pendidikan
• Pendidikan Matematika, Pendidikan Fisika, Pendidikan Biologi, Pendidikan Kimia, Pendidikan IPA, Pendidikan Sejarah, Pendidikan Ekonomi, Pendidikan Akuntansi, Pendidikan IPS, Pendidikan Bahasa Indonesia, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Seni, Pendidikan Keagamaan, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Pendidikan Anak Usia Dini, Bimbingan Konseling.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.