Font Size: 

Keberagaman agama dan kepercayaan merupakan kenyataan yang harus disikapi dengan dialog agar masyarakat Indonesia dapat hidup dalam kerukunan dan kedamaian. Salah satu praktik dialog yang dapat dilakukan adalah dengan Scriptural Reasoning. Kitab Suci merupakan hal penting dalam beragama oleh karena itu dialog antar agama pun dapat dimulai dengan membaca dan memahami Kitab Suci secara bersama-sama. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji praktik Scriptural Reasoning, yang dilakukan oleh para peserta pertukaran mahasiswa lintas agama tahun 2023 di Institut Agama Kristen Negeri Manado, dari perspektif hermeneutika. Dalam praktiknya para peserta berhasil membaca dan memaknai bersama Kitab Suci dari agama lain dan hal itu tidak mengganggu keimanan mereka tetapi justru memperkaya dan menguatkan keimanan masing-masing. Dalam penguatan moderasi beragama, hal ini penting karena para peserta mampu menerima, mengakui dan menghormati Kitab Suci agama lain. Keberhasilan itu pun tidak terlepas dari apa yang disebut oleh Paul Ricoeur dan Hans-Georg Gadamer: adanya upaya para peserta untuk mengatasi kesenjangan identitas dan terjadinya peleburan horizon yang menghasilkan pemaknaan teks yang transformatif.

Paul Ricoeur; Hans-Georg Gadamer; Scriptural Reasoning; Hermeneutik Kitab Suci; Moderasi Beragama