Open Conference Systems, Seminar Nasional Filsafat 2023

Font Size: 
KAJIAN FILSAFAT AGAMA DALAM TRADISI BARONG WAE DI MANGGARAI
Heribertus Solosumantro, Aventinus Darmawan Hadut

Last modified: 2023-10-31

Abstract


Artikel ini bertujuan untuk membuat kajian filsafat agama di balik ritus Barong Wae yakni upacara penghormatan kepada roh penjaga air di wilayah Manggarai-Flores. Masyarakat tradisional Manggarai meyakini bahwa air merupakan berkat yang diberikan oleh roh penjaga air untuk menunjang kehidupan manusia. dalam pandangan penulis, barong wae ini merupakan satu indikasi adanya kepercayaan akan adanya wujud tertinggi. Atas dasar itu, penulis mengelaborasi tradisi Barong Wae dengan kajian filsafat agama. Melalui kajian filsafat agama penulis ingin menunjukkan bahwa dalam ritus Barong Wae terdapat pengakuan akan eksistensi Allah. Untuk menganalisis masalah ini penulis menggunakan metode kualitatif-deskriptif melalui studi dokumen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, dari perspektif filsafat agama, tradisi Barong Wae dapat dipakai sebagai pintu masuk untuk membuktikan eksistensi Allah baik secara ontologis, kosmologis, teleologis, moral, maupun etnologis.

Kata Kunci: Barong Wae, Filsafat agama, Manggarai, Wujud Tertinggi

 

This article aimed to study the Barong Wae rite by religious philosophy namely a ceremony honoring the guardian spirit of water in the MAnggarai-Flores region. The traditional Manggarai’s society that water is the blessing that given by water’s guardian spirit for support humans life. The writers assume that this rite is an indication of confessing of the existence supreme being. Therefore, the writers elaborate this rite by religious philosophy study.  By this study, the writers want to point barong wae rite out toward God’s existence. To analize this case, the writers use qualitative-descriptive methode by documen study. The result of this study that from the religious philosophy perspective, the tradition of barong wae can be used as datum to prove the existence of God neither ontologically, cosmologically, telelologically, morally and ethnologically.

keywords: Barong wae, religious philosophy, Manggarai, supreme being.

Artikel ini bertujuan untuk membuat kajian filsafat agama di balik ritus Barong Wae yakni upacara penghormatan kepada roh penjaga air di wilayah Manggarai-Flores. Masyarakat tradisional Manggarai meyakini bahwa air merupakan berkat yang diberikan oleh roh penjaga air untuk menunjang kehidupan manusia. dalam pandangan penulis, barong wae ini merupakan satu indikasi adanya kepercayaan akan adanya wujud tertinggi. Atas dasar itu, penulis mengelaborasi tradisi Barong Wae dengan kajian filsafat agama. Melalui kajian filsafat agama penulis ingin menunjukkan bahwa dalam ritus Barong Wae terdapat pengakuan akan eksistensi Allah. Untuk menganalisis masalah ini penulis menggunakan metode kualitatif-deskriptif melalui studi dokumen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, dari perspektif filsafat agama, tradisi Barong Wae dapat dipakai sebagai pintu masuk untuk membuktikan eksistensi Allah baik secara ontologis, kosmologis, teleologis, moral, maupun etnologis.

Kata Kunci: Barong Wae, Filsafat agama, Manggarai, Wujud Tertinggi


Keywords


Barong wae, religious philosophy, Manggarai, supreme being.