Open Conference Systems, Seminar Nasional Filsafat 2023

Font Size: 
FENOMENA “NGEMIS ONLINE” DALAM KACAMATA MATIUS 25:35-36 DAN KISAH PARA RASUL 3:1-26
Nikolas Kristiyanto, Gabriel Singgih

Last modified: 2023-10-31

Abstract


Artikel ini menggali fenomena “ngemis online” yang semakin meningkat dalam masyarakat.  Fenomena “ngemis online” merupakan bentuk baru dari fenomena ngemis yang selama ini dapat kita temui dalam kehidupan para pengemis pada umumnya. “Ngemis online” merujuk pada praktik meminta bantuan melalui platform digital dalam berbagai media sosial, seperti tiktok, instagram, youtube, dan lain sebagainya. Dalam kajian ini penulis mencoba  untuk memahami fenomena “ngemis online” yang sempat viral di kalangan masyarakat untuk mendapatkan pemahaman tentang konsep “pengemis online” ini secara utuh. Penulis mencoba membacanya dengan kacamata ajaran dalam Matius 25:35-36 dan Kisah Para Rasul 3:1-26, khususnya dalam konteks kebaikan sosial dan pelayanan terhadap sesama. Pertama, dalam Matius 25:35-36, Yesus mengajarkan pentingnya memberi makan yang lapar, memberi minum yang haus, dan merawat yang sakit sebagai bentuk cinta kepada-Nya. Teks ini tak jarang dijadikan sebagai bahan pembenaran untuk membantu mereka yang “ngemis online”. Sementara, yang Kedua, Kis 3:1-26 menggambarkan peristiwa ketika Petrus membalik kehidupan seorang pengemis menjadi manusia yang berdaya dengan jalan menyembuhkannya dari sakit. Konsep memberi bantuan atau praktik karitatif pun mendapatkan bentuk baru, tidak hanya memberikan “uang”, melainkan lebih “memberdayakan” mereka yang lemah agar lebih bisa mandiri.


Keywords


karitatif, kebaikan sosial, pelayanan, memberdayakan, “ngemis online”, memberi bantuan