Abstract

The Christology concept in the world of the Catholic Church was once formatted through councils as a dogma or magisterium. In its development, the concept of Christology not only evolved in the Catholic Church, but the concept of contextual Christology emerged based on a very liberal point of view and analysis. In medieval times, a group of people who called themselves the Gerakan Zaman Baru group, or New Age, came up with new ideas about formal religion. A character from the New Age in Indonesia called Anand Krishna came up as a character who had his own perspective on Jesus Christ. As someone who owns artwork in the Middle East, Anand Krishna constructs a liberal view of Jesus Christ through his own approach to some literary works. This thesis will explore the introduction of Christology according to Anand Krishna's perspective and the Catholic Church's evaluation of Anand Krishna's thoughts on Christology.

Abstrak

Konsep Kristologi dalam Gereja Katolik pernah dirumuskan melalui konsili-konsili sebagai sebuah dogma dan sekaligus ajaran Gereja. Dalam perkembangannya, konsep Kristologi ternyata tidak hanya berkembang dalam Gereja Katolik, sehingga muncul konsep Kristologi konsekstual berdasarkan sudut pandang dan analisis yang beragam. Di abad pertengahan, kumpulan orang-orang yang menyebut dirinya sebagai Kelompok Gerakan Zaman Baru atau New Age muncul dengan membawa gagasan-gagasan baru terhadap agama formal. Seorang tokoh New Age di Indonesia yang bernama Anand Krishna muncul sebagai salah satu tokoh yang memiliki sudut pandang tersendiri tentang Yesus Kristus. Sebagai seorang yang memiliki karya dalam dunia meditasi dan sebagai seorang pengagum karya seni di dunia Timur Tengah, Anand Krishna mengkonstruksi pandangan tentang Yesus Kristus melalui pendekatannya sendiri ke dalam beberapa karya pustaka. Tulisan ini akan menggali tentang pengenalan Kristologi menurut Anand Krishna dan bagaimana evaluasi Gereja Katolik atas pemikiran dalam Kristologi menurut Anand Krishna.