Open Conference Systems, Seminar Nasional Filsafat 2023

Font Size: 
Green konsumerisme :"Kritik Terhadap Peran Manusia Dalam Gerakan Lingkungan". Green consumerism: "Criticism of the role of humans in the environmental movement"
Nur Berlian, Seravin Arfa

Last modified: 2023-11-01

Abstract


Manusia dan alam hidup berdampingan sebagai kesatuan kompleks yang mengisi bumi. Untukmemenuhi kebutuhannya, manusia membutuhkan alam untuk menyediakan sumber daya yang diperlukan.Karena hal tersebut, manusia harus menjaga keseimbangan alam menggunakan pemikiran dankarakternya yang beragam agar kehidupan terus berlanjut. Arne Naess (1912) dalam teori deep ecologymenempatkan manusia sebagai pusat jaringan interaksi dari keberadaan makhluk hidup melalui tigaprinsip keseimbangan ekosistem. Pertama, sikap alamiah manusia untuk merawat dan memelihara alam.Kedua, kesadaran sebagai makhluk hidup, dalam memperjuangkan hak bagi semua sumber daya untukhidup dan berkembang. Ketiga, pemikiran kreatif sebagai makhluk dengan kesatuan biologis yang utuh,sehingga menciptakan aktualisasi pengembangan potensi yang berdampak positif bagi alam (Ohoiwutun2020). Dengan memahami bahwa setiap makhluk hidup bergantung pada keberadaan manusia di alam ini,maka peran manusia dalam menjaga keseimbangan ekosistem memiliki dilema. Pada satu sisi, sudutpandang yang benar tentang alam akan melahirkan penghargaan terhadap keragaman hayati. Akan tetapi,di sisi lain, sudut pandang yang sama akan menempatkan alam sebagai sumber ekonomi denganmemanfaatkan keragaman hayati. Akibatnya, campur tangan manusia pada alam dapat menempatkannyadalam masa krisis.Kesadaran masyarakat mengenai perannya dalam mengatasi masalah lingkungantermanifestasikan dalam pola konsumsi terhadap produk sehari-hari. Dalam pertimbangan untuk membelisuatu produk, mereka mulai melihat dampak ekologis yang disebabkan oleh proses produksi dankonsumsi barang tersebut, seperti jejak karbon, jumlah air yang digunakan, serta efisiensi energi. Polakonsumsi ramah lingkungan ini disebut dengan konsumerisme hijau. Konsumerisme hijau mengacu padapreferensi terhadap produksi, promosi, dan konsumsi barang dan jasa atas dasar klaim pro-lingkungan.Pendekatan yang paling terlihat untuk mempromosikan konsumerisme hijau adalah ecolabelling atauskema pelabelan ramah lingkungan untuk produk dan jasa (Akenji, 2014). Label ini menunjukkan bahwaprodusen memperhatikan aspek-aspek lingkungan dalam proses produksi suatu barang. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa konsumen hijau tidak sepenuhnya melakukanperilaku ramah lingkungan demi keberlangsungan lingkungan itu sendiri, tetapi juga demimembentuk suatu identifikasi diri sebagai seseorang yang peduli akan lingkungan. Namun Seiring dengan meningkatnya kesadaran publik dan tekanan oleh pemerintah, industri punmelakukan usaha “pemasaran hijau”. Pemasaran hijau adalah gabungan berbagai kegiatan, termasukmodifikasi produk, perubahan pada proses produksi, perubahan kemasan, dan modifikasi iklan untukmempromosikan produk yang ramah lingkungan (Mishra dan Sharma, 2014). Pemasaran hijau berusahamenggoda konsumen hijau dalam upaya perluasan pasar dan peningkatan profit. Praktik produksi yangramah lingkungan tidak lagi dilihat sebagai kewajiban, tetapi justru sebagai taktik bisnis yang strategisyang menguntungkan. Dengan demikian, konsumerisme hijau merupakan bagian dari kapitalisme hijauyang berupaya mengurangi dampak lingkungan dengan memanfaatkan kekuatan pasar dan motif laba(Scales, 2014).Scales turut menambahkan bahwa konsumerisme hijau justru mengacu pada terbentuknyafetisisme komoditas baru, yang dampaknya lebih besar dari yang terlihat. Karena dalam usaha untukmemberikan informasi mengenai “kehijauan” suatu produk, konsumerisme hijau melakukan simplifikasimengenai apa itu "hijau". Dampak terhadap lingkungan dijadikan sederhana dan konsep-konsep abstrakseperti “ramah lingkungan” direduksi menjadi label, simbol, dan metrik. Hal ini dapat mengarahkan fokuskonsumen ke satu isu dan melupakan yang lainnya.Menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan berfokus pada tinjauan pustaka dandata penelitian dari jurnal serta video dokumenter terkait praktik invisible hand dan industri ecogreen.Tulisan ini akan memberikan pemahaman terkait bagaimana bias peran manusia dalam pelestarianlingkungan saat ini.Humans and nature coexist as a complex unity that fills the earth. ForTo fulfill their needs, humans need nature to provide the necessary resources.Because of this, humans must maintain the balance of nature using thought anddiverse characters so that life continues. Arne Naess (1912) in deep ecology theoryplaces humans at the center of the interaction network of the existence of living creatures through threethe principle of ecosystem balance. First, the natural human attitude to care for and preserve nature.Second, awareness as a living creature, in fighting for the rights for all resourceslive and develop. Third, creative thinking as a creature with complete biological unity,thus creating actualization of potential development that has a positive impact on nature (Ohoiwutun2020). By understanding that every living creature depends on human existence in this nature,So the role of humans in maintaining ecosystem balance has a dilemma. On one side, a cornerA correct view of nature will give rise to appreciation for biodiversity. However,on the other hand, the same point of view would place nature as an economic resource withexploit biodiversity. As a result, human intervention in nature can put itin times of crisis. Public awareness of its role in overcoming environmental problemsmanifested in consumption patterns of everyday products. In consideration of purchasinga product, they began to see the ecological impact caused by the production process andconsumption of these goods, such as carbon footprint, amount of water used, and energy efficiency.into simple and abstract conceptslike “eco-friendly” is reduced to labels, symbols, and metrics. This can direct focus consumers  on one issue and forget about others.Using qualitative descriptive research methods with a focus on literature reviews andresearch data from journals and documentary videos related to invisible hand practices and the ecogreen industry.This article will provide an understanding regarding the role of humans in conservationcurrent environment.

Keywords


Green Consumerism, invisible hand, Human, and Environmental Movement