Last modified: 2024-10-11
Abstract
Tomas adalah salah satu tokoh murid Yesus yang mendapat peran khusus dalam Injil Yohanes untuk menyampaikan pesan iman. Dia dikenal karena karakter awalnya yang peragu dan menjadi pusat perhatian pembaca. Sebenarnya, empat adegan dalam Injil Yohanes (11:16, 14:5, 20:24-29, 20:28) menampilkan karakter iman Tomas yang bergerak dinamis dan berkembang. Karakter imannya akhirnya berpuncak pada pengakuannya akan Yesus dengan pernyataan, “Ya Tuhanku dan Allahku!”. Presentasi tentang tokoh Tomas ini akan memaki analisa teks dengan metode naratif yang berfokus pada teori karakter. Teori analisis karakter yang dikembangkan oleh Cornelis Bennema, pengajar dari Afrika Selatan, terdiri dari analisa dasar yang mencakup, karakterisasi, motivasi karakter, perkembangan karakter dan simbolisme peran karakter dalam teks. Dalam Injil Yohanes, salah satu motivasi intrinsik yang dimiliki Tomas adalah keinginannya untuk memperoleh keyakinan akan imannya melalui pengalaman langsung dalam kebersamaannya dengan Yesus. Hal ini ditunjukkan dalam tuntutannya berupa bukti yang menjadi syarat dari kepercayaannya kepada-Nya. Selain itu, terdapat juga motivasi ekstrinsik yang terkandung dalam interaksi antara Yesus dengan Tomas serta murid yang lain. Motivasi ekstrinsik itu, tampak dalam beberapa peristiwa yang konfrontasi yang kemudian membantu perkembangan karakter iman Tomas dari seorang yang skeptis menjadi beriman penuh. Refleksi perkembangan iman Tomas ini bisa dipakai untuk merenungkan tentang tantangan beriman orang zaman sekarang. Skeptisisme menjadi salah satu aspek keraguan iman anak-anak muda untuk makin maju dalam iman. Analisa pergulatan dan perkembangan iman Tomas bisa dipakai sebagai salah satu contoh bagi orang modern bagaimana bergulat soal iman secara sehat dan membuat iman makin mendalam. Meragukan iman bukanlah suatu pengalaman yang haram dan terlarang. Namun Iman yang diragukan dapat diolah dan dituntun maju agar orang makin menemukan imannya secara personal dan mendalam.