Last modified: 2024-10-14
Abstract
ABSTRAK
Peran anak muda dalam komunitas-komunitas religius antar agama masih menghadapi tantangan pembentukan karakter dan wawasan dalam bidang dialog. Situasi ini berasal dari dampak realitas kebosanan, trauma, ketakutan, stigma dan pengelompokan yang mereka rasakan. Sisi lain, lemahnya motivasi anak muda dalam berdialog memengaruhi partisipasi mereka yang berujung pada kesenangan saja, tanpa transformasi yang menguntungkan. Penelitian ini akan mengkaji salah satu upaya menumbuhkan minat dialog di antara orang muda melalui YIPC. Mereka sudah bergerak dalam isu keberagamaan sejak 2012. Mereka mengupayakan pertumbuhan gerak anak muda dalam pendidikan perdamaian dan interfaith relation/dialogue secara terbuka, jujur dan mendalam serta terlibat dalam proses transformasi yang mewujudkan perdamaian bagi agama-agama, masyarakat dan negara. Upaya ini akan dianalisis menggunakan perjumpaan model mutualisme dari Paul F. Knitter. Model mutualisme akan menjadi landasan untuk menganalisis dialog YIPC dan bagaimana menemukan pemahaman, kolaborasi dan transformasi dalam dialog untuk menciptakan kerjasama dalam mengatasi isu agama-agama. Penelitian ini akan menggunakan metode kualitatif melalui wawancara. Penelitian ini memberikan relevansi untuk memahami proses YIPC dan kemungkinan perannya dalam membangun minat dialog di antara orang muda.