Last modified: 2024-10-11
Abstract
Y.B. Mangunwijaya, semasa hidupnya dikenal sebagai seorang pribadi humanis yang memiliki kepedulian besar terhadap nasib wong cilik. Sebagai imam Katolik yang multitalenta, ia tidak hanya mengungkapkan kepeduliannya melalui tindakan kasih kemanusiaan, melainkan juga melalui pemikiran teologis-eklesiologis, hingga karya-karya estetik. Penelitian ini hendak mengeksplorasi salah satu karya estetik Mangunwijaya yang sejauh ini belum pernah diangkat sebagai subjek penelitian teologis, yakni lukisan-lukisan kaca di Gereja Santa Theresia Salam yang lama (GTSL). Hipotesis penelitian ini menyatakan bahwa melalui karya estetik tersebut, Mangunwijaya menciptakan "ruang perjumpaan" antara keterarahan manusia kepada Yang Ilahi (dalam bentuk bhakti liturgis, memuliakan Allah) dengan kepedulian terhadap sesama manusia (mengangkat manusia). Penelitian ini menggunakan kerangka teori semiotika Umberto Eco untuk menganalisis tanda-tanda visual dalam lukisan-lukisan tersebut. Dengan pendekatan ini, akan dieksplorasi bagaimana makna dihasilkan dan dikomunikasikan melalui simbol-simbol, serta bagaimana estetika digunakan untuk menciptakan dialog antara dimensi spiritual dan kemanusiaan dalam konteks liturgi dan kehidupan sosial.