Font Size:
Perjumpaan Ekumenis dalam Komunitas Doa dengan Nyanyian Taizé (DNTZ) UKDW
Last modified: 2024-10-11
Abstract
Dewasa ini, kesadaran dan panggilan untuk membangun kesatuan terutama dalam lingkup Gereja semakin kuat. Usaha perwujudan tersebut tidak hanya ada dalam kalangan para teolog atau petinggi Gereja tetapi juga dihidupi oleh umat dalam bentuk sederhana sekalipun. Artikel ini membahas pentingnya kesatuan umat Kristen dalam gerakan ekumenis melalui komunitas Doa dengan Nyanyian Taizé (DNTZ) di Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW). Berlandaskan pada doa Yesus dalam Yohanes 17:21, gerakan ekumenis ini bertujuan memulihkan kesatuan gereja-gereja yang terpecah melalui doa dan kolaborasi lintas denominasi. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kepustakaan serta dilengkapi dengan wawancara dari pegiat komunitas DNTZ UKDW. Artikel ini turut diperkaya dengan analisis berdasarkan pemikiran Yves Congar mengenai ekumenisme dan Habermas mengenai ruang publik. Kajian ini hendak menggali lebih dalam tentang praktik ekumenis yang diwujudkan dalam komunitas DNTZ UKDW, yang berfungsi sebagai ruang publik baru di mana umat dari berbagai denominasi dapat berdoa bersama dan saling berjumpa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui nyanyian Taizé, komunitas ini berhasil menciptakan ruang perjumpaan yang inklusif, meditatif, dan spiritual, yang melampaui batasan denominasi dan teologi. Kesatuan dalam doa ini menunjukkan potensi besar dalam membangun dialog dan kerja sama lintas-gereja termasuk gerakan sosial, menjadikan DNTZ sebagai model ekumenis yang hidup dan nyata.
Keywords
Ekumenisme, Doa Taizé, Kesatuan Kristen, Komunitas DNTZ, Perjumpaan