Last modified: 2024-10-11
Abstract
Situasi lingkungan global saat ini menghadapi banyak tantangan serius seperti perubahan iklim, polusi air dan udara. Permasalahan ini berdampak pada ekosistem dan kelangsungan hidup manusia. Dalam artikel ini, penulis menggunakan metode studi literatur untuk memperjelas kedalaman hubungan manusia dan alam melalui perspektif ekofeminisme Hindu, Budha, dan Kristen untuk menyambung kembali hubungan manusia dan alam. Filsafat Hindu menjaga keseimbangan dan menghormati alam melalui prinsip Prakriti dan Ahimsa. Ajaran Buddha melalui pemikiran Thich Nhat Hanh menekankan saling ketergantungan dan kesadaran mendalam akan hubungan intim seseorang dengan lingkungannya. Pandangan Kristen tentang ekofeminisme menyoroti hubungan antara penindasan perempuan dan perusakan lingkungan, serta menyerukan perubahan sosial dan ekonomi untuk mencapai keadilan ekologi. Dengan mengintegrasikan perspektif agama dan filosofi, artikel ini mengusulkan solusi berkelanjutan untuk membangun hubungan yang lebih harmonis antara manusia dan alam.