Font Size:
Sila “Ketuhanan Yang Maha Esa” Sebagai Spirit Perjumpaan dan Persaudaraan dalam Konteks Pluralitas Agama di Indonesia
Last modified: 2024-10-11
Abstract
Penelitian dengan metode kualitatif ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai-nilai filosofis Sila Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai spirit perjumpaan dan persaudaraan dalam konteks pluralitas agama di Indonesia. Nilai-nilai filosofis dalam Sila pertama tersebut selain berdimensi vertikal, juga berdimensi horisontal. Dimensi vertikal berkaitan dengan kecenderungan manusia untuk mencari keutuhan diri kepada Tuhan, sedangkan dimensi horisontal berkaitan dengan implikasi iman dalam praksis kehidupan, yakni perilaku mulia dan terpuji kepada sesama manusia. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa nilai-nilai filosofis Sila Ketuhanan Yang Maha Esa tidak memberi ruang bagi egoisme agama dalam berbagai bentuk pengungkapannya. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa Sila ”Ketuhanan yang Maha Esa” memperkuat perjumpaan dan persaudaraan dalam konteks pluralitas agama di Indonesia. Sikap iman yang relevan dengan Sila tersebut, secara horisontal, adalah rendah hati, terbuka pada pluralitas, menghormati agama lain, mengakui kesetaraan hak atas kebebasan beragama, dan menolak segala bentuk tindakan radikal-ekstrem berupa aksi-aksi destruktif atas nama Tuhan dan agama. Sikap diskriminatif, intoleran, dan eksklusif dalam praksis kehidupan beragama di Indonesia bertentangan dengan Sila ”KetuhananYang Maha Esa”.
Keywords
Ketuhanan Yang Maha Esa, perjumpaan, persaudaraan, pluralitas agama, Indonesia.