Last modified: 2024-10-11
Abstract
Kekhasan kondisi sosiologis dan demografis umat Katolik Keuskupan Purwokerto menunjuk pada keadaan umat yang penyebarannya tidak menata dan menjadi komunitas yang kecil di tengah mayoritas umat Muslim. Konteks jemaat tersebut direspons oleh Sinode Diosesan Keuskupan Purwokerto dengan usaha menghidupi nilai persaudaraan sejati. Paham Persaudaraan Sejati yang telah diangkat oleh Keuskupan Purwokerto menjadi sebuah bentuk pengejawantahan akan proses dialog. Paper ini akan memakai pendasaran refleksi teologis dari Fratelli Tutti untuk menjadi pijakan teologis bagi gerakan pastoral di keuskupan Purwokerto. Fratelli Tutti menegaskan bahwa seluruh umat Kristiani memiliki panggilan yang sama untuk menjadi saksi dari persaudaraan dan menjadi tanda persaudaraan, di mana pun mereka berada. Paper ini akan dibagi menjadi tiga bagian utama yaitu: bagian pertama membahas konteks dari Keuskupan Purwokerto. Bagian kedua membahas umat yang berdialog berdasarkan Ensiklik Fratelli Tutti. Bagian ketiga menganalisis praktik berdialog sebagai wujud umat Allah yang saling berjalan bersama dengan penganut agama lain sebagai wujud mengupayakan hidup yang bersaudara. Kebaharuan yang ditawarkan dari studi ini adalah sebuah refleksi kontekstual dari Pastoral dialog agama dan budaya dari Keuskupan Purwokerto berdasar Ensiklik Fratelli Tutti.
Kata Kunci: Dialog agama, Persaudaraan Sejati, Fratelli Tutti, Keuskupan Purwokerto