Last modified: 2024-10-11
Abstract
Jalan Salib adalah salah satu devosi yang dihidupi oleh umat dalam Gereja Katolik. Devosi ini pada umumnya direnungkan dalam empat belas peristiwa. Untuk membantu permenungan terhadap peristiwa Jalan Salib ini, simbol berupa gambar atau stasi dibuat untuk mewakili setiap peristiwa. Hal serupa juga dibuat di Pusat Ziarah Keluarga Kudus, Sa’pak Bayo-Bayo, Tana Toraja. Menariknya, di depan Stasi Kedua Jalan Salib, yakni Yesus Dihukum Mati, terdapat bangunan lumbung atau alang khas Toraja. Kedua simbol yang berjumpa baik dari budaya Kekristenan dan budaya Toraja ini tentu menarik untuk dianalisis maknanya dan dikolaborasikan satu sama lain. Kajian terhadap makna dari simbol-simbol ini menggunakan kerangka pemikiran segitiga semiotika Peirce, yakni representamen, objek, dan interpretan.