Last modified: 2024-10-11
Abstract
Abstrak
Perjumpaan merupakan unsur yang penting di dalam hidup manusia sebagai makhluk sosial. Dewasa ini, dalam dunia yang semakin modern dan terdigitalisasi, interaksi manusia telah mengalami perubahan yang mendalam. Artikel ini hendak melihat dan mengeksplorasi implikasi etis dari perubahan tersebut melalui sudut pandang etika Emmanuel Levinas. Adapun beberapa rumusan masalah yang menjadi landasan penulis dalam menyusun artikel ini, yaitu: 1) Bagaimana konsep “penampakan wajah” menurut Levinas dapat diterapkan dalam interaksi manusia modern saat ini dimana pertemuan tatap muka digantikan oleh perjumpaan virtual? 2) Bagaimana bentuk tanggung jawab individu terhadap “yang lain” dalam interaksi digital, terutama dalam komunikasi virtual? Metode yang digunakan dalam menyusun artikel ini adalah studi pustaka. Berdasarkan rumusan masalah yang disusun, artikel ini bertujuan untuk melihat implikasi teori “penampakan wajah” dan tanggung jawab terhadap “yang lain” menurut Emmanuel Levinas di dalam perjumpaan virtual. Meskipun digitalisasi membawa kemudahan dalam perjumpaan, ia juga menimbulkan tantangan terhadap kedalaman relasi manusia. Perjumpaan virtual dapat mengaburkan aspek tanggung jawab etis yang menonjol dalam perjumpaan tatap muka, di mana "wajah" yang Lain seharusnya memancarkan panggilan moral yang tak terelakkan. Oleh karena itu, tulisan ini menyoroti pentingnya adaptasi tanggung jawab etis Levinas ke dalam konteks virtual dengan mengakui tantangan yang ada, tetapi tetap mempertahankan elemen tanggung jawab terhadap yang Lain.
Kata kunci: Perjumpaan virtual, Interaksi manusia, penampakan wajah, tanggungjawab terhadap “yang lain”, era digital