Last modified: 2024-10-11
Abstract
ABSTRAK
Perjumpaan berkelanjutan dengan Generasi Alpha disruptif terhadap desain pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Agama yang berlangsung sangat mapan di ruang kelas. Saintisme dogmatik masih sangat dominan baik dalam buku teks Pendidikan Agama maupun praktek katekese sekolah di ruang kelas. Generasi Alpha memanggil kita yang terlibat dalam mendesain katekese sekolah untuk melakukan ‘rebooting.’ Bagaimana Generasi Alpha membimbing guru pendidikan agama sebagai katekis sekolah dalam ‘rebooting’ katekese sekolah yang memuliakan saintisme dogmatik? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, periset melakukan penelitian kualitatif dengan desain analisis deskriptif ini berlangsung selama bulan Agustus 2024 dengan wawancara mendalam terhadap siswa-siswi dan guru agama Katolik di SMPN 15 Yogyakarta sebagai informan dan validator. Peneliti menemukan bahwa naratif (via narrativa), estetik (via pulchritudinis), dan digital (via digitalis) menjadi jalan-jalan baru katekese sekolah bagi Generasi Alpha. Pengarusutamaan tiga jalan ini baik dalam buku teks Pendidikan Agama maupun katekese sekolah di ruang kelas merupakan perlawanan katekis sekolah terhadap saintisme dogmatik.
ABSTRACT
Frequent interactions with Generation Alpha disrupt the well-established learning design of Religious Education subjects in the classroom. Dogmatic scientism remains a major influence in school catechesis procedures and Religious Education textbooks. Those of us who create school catechesis are called by Generation Alpha to do a "rebooting." How might religious education instructors, acting as school catechists, be guided by Generation Alpha to "reboot" scientism-glorifying school catechesis? In August 2024, researchers employed a descriptive-analytic design for their qualitative study, conducting in-depth interviews with Catholic religious students and teachers at SMPN 15 Yogyakarta as validators and informants. Researchers discovered that new channels for teaching the Alpha Generation in schools are narrative (by narrativa), aesthetics (via pulchritudinis), and digital (via digitalis). School catechists resist dogmatic scientism by mainstreaming these three routes in both textbooks for Religious Education and classroom catechesis.