Last modified: 2025-10-15
Abstract
Poco Leok adalah tanah warisan leluhur masyarakat Manggarai. Tanah ini menyimpan kekayaan yang sangat besar dan dipandang sakral oleh masyarakat. Namun, kehadiran proyek geothermal yang dibaluti jargon ramah lingkungan malah menghadirkan luka bernanah di tanah ini. Perangkat-perangkat yang menancap di perut bumi Poco Leok tidak hanya menghisap panas bumi tetapi merusak relasi antara manusia dengan manusia dan manusia dengan alam. Ironisnya, yang disalahkan adalah masyarakat adat yang pro lingkungan dan budaya, bukan sistem yang gagal menghargai kesakralan dan keutuhan bumi Poco Leok. Dengan menggunakan metode studi pustaka dan pendekatan deskriptif-reflektif artikel ini hendak menjelaskan konflik geothermal dari kacamata Deep Ekology Arne Naes. Pertanyaan yang menggugat dalam kajian ini adalah bisakah pembangunan terus dilanjutkan meskipun harus mengorbankan keutuhan ekologis dan kesatuan budaya masyarakat? Dengan demikian, konflik proyek geothermal bukan hanya sekedar perlawanan tetapi sebuah upaya untuk merawat bumi dan kesakralan budaya masyarakat.