Last modified: 2025-10-15
Abstract
Pemikiran Gilles Deleuze mengenai hasrat dan rizoma dapat menjadi kerangka pikir memahami gerakan kritik sosial yang cenderung kaku dan terpusat. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman bahwa kedua konsep tersebut berguna untuk menganalisis proses kritik sosial di tengah masyarakat. Gagasan Gilles Deleuze mengenai hasrat dan rizoma memuat beberapa elemen, yaitu hasrat sebagai produksi, kolektif, anti-representasional, sedangkan rhizoma sebagai akar ganda dan konektivitas, non-hirarkis, dan bertumbuh bebas. Dengan pemikiran beserta elemen-elemennya, struktur gerakan kritik sosial dapat dijelaskan melalui metafora rizoma. Sementara hasrat dalam kaitannya dengan kritik sosial berperan sebagai dorongan produktif yang pada akhirnya melahirkan solidaritas kolektif. Dengan menggunakan metode kualitatif melalui studi kepustakaan yang bertumpu pada analisis pemikiran tokoh tentang hasrat dan rhizoma melalui buku dan artikel ilmiah mutakhir, penelitian ini menghasilkan sebuah kerangka teoritis. Hasilnya menunjukkan bahwa konsep rizoma secara efektif memetakan jejaring gerakan sosial yang non-hirarkis, asimetris, dan cenderung menyebar. Sementara itu, hasrat yang dipahami bukan sebagai kekurangan individu tetapi sebagai kekuatan produktif yang merupakan aspek utama yang mendorong koneksi-koneksi dalam jejaring tersebut. Dorongan yang disebabkan oleh hasrat memungkinkan terbentuknya solidaritas dan aksi kolektif yang spontan dan dinamis.